BAB I
ANGGARAN SEBAGAI PERALATAN MANAJEMEN
1.
Anggaran Sebagai Sistem Perencanaan
Terpadu
Semakin
kompleknya masalah menyebabkan banyak kegiatan yang harus dilaksanakan
berdasarkan perencanaan yang cermat. Anggaran atau lengkapnya business budget
adalah salah satu bentuk berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun tidak
setiap rencana dapat disebut sebagai anggaran. Membuat perjalanan jauh
membutuhkan perencanaan tentang alat transport, route perjalanan, kartu-kartu
pengenal, pemesanan hotel tempat bermalam, dana untuk pembiayaan perjalanan dan
sebagainya, agar perjalanan itu menyenangkan, murah dan aman. Demikian juga
halnya dalam memilih karir masing-masing, perlu diperhatikan dan seberapa besar
minat, kemampuan fisik dan intelektual, dana dan waktu yang tersedia, sehingga
dapat dipilih sekolah-sekolah serta jenis-jenis latihan yang diperlukan untuk
mendukung pengembangan karir itu.
2.
Anggaran Pendekatan Sistem
Anggaran
dapat dipilih sebagai sistem yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai
suatu sub sistem yang memerlukan hubungan (interface) dengan sub sistem lain
yang ada dalam perusahaan itu. Hal ini dapat dianalogikan dengan manusia
sebagai mahluk biologis yang berbudaya. Untuk mempertahankan eksistensinya
sebagai mahuk hidup maka manusia perlu mempertahankan organ-organ pernafasan,
peredaran darah, pencernaan, pusat-pusat syaraf dan organ lainnya untuk tetap
berfungsi secara normal, sehingga kebutuhan-kebutuhan biologisnya terpenuhi
dengan cukup.
3.
Angggaran dan Penganggaran
Salah
satu definisi anggaran yang banyak dipakai adalah sebagai berikut. Business
Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan
tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Dari
definisi tersebut dapat diambil intinya yakni:
- Bahwa
Business Budget harus bersifat formal, artinya bahwa Business Budget
disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
b.
Bahwa Business Budget harus bersifat
sistematis, artinya bahwa Business Budget disusun dengan berurutan dan
berdasarkan logika.
c.
Bahwa saat setiap manajer dihadapkan
pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan. Sehingga Business Budget
merupakan suatu hasil pengambilan keputusan. Sehingga Business Budget merupakan
suatu hasil pengambilan keputusan berdasarkan
beberapa asumsi tertentu.
d.
Bahwa keputusan yang diambil oleh
manajertersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan,
koordinasi dan pengawasan.
4.
Anggaran Komprehensif dan Anggaran
Parsiil
Di
dalam praktek sering kali perusahaan dapat memilih diantara dua alternatif
dipandang dari segi ruang lingkup ataupun intensitas penyusunannya. Alternatif
pertama menyusun angaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Anggaran jenis
ini disebut budget komprehensif, karena jenis kegiatan yang cakupnya meliputi
seluruh aktivitas perusahaan bidang marketing, produksi, keuangan, personalian
dan tertib administrasi. Anggaran yang baik seharusnya mencakup semua aktivitas
ini. Tetapi dalam kenyataannya sering kali perusahaan dengan
sengajatidakmemilih cara ini karena sebagai pertimbangan praktis.
5.
Anggaran dan Fungsi Manajer
Fayol,
seorang ahli di bidang manajemen mengatakan bahwa peranan Business Manajer pada
dasarnya terdiri dari 6 (enam) bidang yakni: teknis (berproduksi), komersil
(jual, beli dan pertukaran), financial (mencari dan menggunakan modal),
keamanan (perlindungan terhadap orang dan barang), accounting (catatan
administrasi dan keuangan) dan managerial, planning, organization, command,
coordination dan control. Fayol mendasarkan pendapatnya ini pada hubungan
manajemendengan manusia sehingga dasar pokok dari manajemen adalah unsur
manusianya, bukan tanah atau bahan mentah.
6.
Anggaran Fixed dan Anggaran Continous
Berdasarkan
fleksibilitasnya, budget dapat di kelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
a.
Fixed Budget (Anggaran Fixed)
b.
Continuous Budget (Anggaran kontinyu)
c.
Keterangan:
a.
Anggaran Fixed adalah anggaran yang
disusun untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan
berdasarkan volumenya tersebut direncanakan revenue, cost dan expenses. Dalam
anggaran fied tidak diadakan revisi secara periodik. Penyusunan anggaran dengan
cara ini sangat jarang dilaksanakan oleh perusahan-perusahaan. Cara ini mungkin
baru dipakai oleh perusahaan dalam penyusunan anggaran tidak berubah sama
sekali.
b.
Anggaran Kontinyu
Ø Disusun
untuk periode tertentu, volume tertentu dan berdasarkan volume tersebut
diperkirakan besarnya Revenue, Cost dan Expenses.
Ø Untuk
mengetahui apakah asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak, maka secaraperiodik
dilakukan penilaian kembali (Reviewing).
Ø Ditambahkan
anggaran untuk satu triwulan pada peiode anggaran berikutnya dengan menggunakan
data-data yang paling akhir dimiliki.
7.
Anggaran Dalam Dimensi Waktu
Pada
dasarnya dimensi waktu dalam anggaran dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
a.
Yang menyangkut masa lalu
b.
Yang menyangkut masa sekarang
c.
Yang menyangkut masa yang akan datang
Ketiga
dimensi waktu ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi, biasanya pasa
suatu waktu dalam perusahaan tidak hanya dilaksanakan satu macam kegiatan,
melainkan beberapa kegiatan. Masing-masing kegiatan tersebut dimulai dan
berakhirnya tidak bersamaan.
8.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kebijaksanaan Manajer Dalam Pelaksanaan
Faktor-faktor tersebut antara lain:
a.
Produk
b.
Pasar
c.
Kebijaksanaan produksi
d.
Rencana produksi
e.
Rencana penelitian dan pengambangan
f.
Organisasi
g.
finansial
BAB 2
MANFAATANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN
Anggaran
sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengawasan mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaat
yang ingin diperoleh dari penggunaan sistem itu di dalam pelaksanaannya.
Semakin banyak dan rumit manfaat yang dituju, semakin banyak persyaratan yang
dituntut di dalam persiapan dan penyusunannya dan demikian pula sebaliknya.
Persyaratan yang dimaksud meliputi:
a.
Jenis dan mutu data yang dapat
disediakan
b.
Sistem akuntansi keuangan dan
akuntansi biaya yang digunakan (ekstra atau intra komtabel)
c.
Sikap manajemen di dalam menanggapi
adanya pengubahan biaya dan harga-harga
d.
Tingkat kewenangan yang diberikan
pimpinan pada bawahannya (sentralisasi atau desentralisasiwewenang)untuk
mengubah anggaran
Oleh
karena itu manajemen perlu menentukan terlebih dahulu pilihan sasaran dan
manfaat apa yang ingin diperolehnya dari penggunaan anggaran sebagai alat
manajemen.
1.
Tahap-tahap Perkembangan Anggaran
Perkembangan
anggaran di pandang dari segi manfaat yang ingin diperoleh pada dasarnya dapat
dibagi dalam 3 tahapan yaitu:
a.
Anggaran sebagai alat penaksir
b.
Anggaran sebagai plafon dan sekaligus
alat pengatur otorisasi pengeluaran dana/kas
c.
Anggaran sebagai pengukur efisiensi
2.
Pemilihan ManfaatAnggaran Yang Cocok
Bagi Suatu Perusahaan
Dengan
adanya tiga tingkat perkembangan manfaat
anggaran yang berbeda,perlu dilakukan pemilihan manfaat anggaran yang mana yang
cocok bagi suatu perusahaan. Pemilihan manfaat yang cocok ini harus
mempertimbangkan cici-ciri industri dan persaingan yang dihadapi perusahaan
serta pengaruh ciri-ciri tersebut terhadap sifat anggarannya. Ciri-ciri yang dimaksud
antara lain:
a.
Sifat persaingan yang dihadapi
b.
Sifat penjualan produk perusahaan
c.
Sifat proses produksinya
d.
Tingkat pemanfaatan kapasitas yang ada
3.
Ilustrasi Cara Pemilihan Manfaat
Anggaran
Dibawah
ini akan diberikan ilustrasi bagaimana perusahaan denganberbagai kondisiyang
dihadapinya akhirnya memilih manfaat anggaran yang dianggapny tepat.
Faktor rlevan yang perlu dipertimbangkan adalah:
a.
Perusahaan ini menghasilkan beberapa
jenis tegel dengan warna abu-abu, tegel berwarna dan tegel teraso, dengan
ukuran 20 x 20 cm; 30 x 30 cm dan 40 x 40.
b.
Produksinya 50% atas dasar pesanan dan
50% untk pasar (dalam bentuk persediaan siap dijual).
c.
Memiliki data pemakaian standar untuk
bahan baku dan bahan penolong bagi masing-masing jenis tegel yang dibuat.
d.
Harga jual tertentu untuk setiap jenis
produk dengan kemungkinan pemberian potongan karena perbedaan jumlah pembelian
ataupun cara pembayaran.
e.
Tingkat penjualan terpengaruh oleh
musim (panas-penghujan) dari termin anggaran proyek-proyek pemerintah.
f.
Jumlah modal kerja yang terbatas
g.
Sistem akuntansi masih sangat
sederhana, mencatat data apa adanya.
BAB 3
STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGANGGARAN BIAYA
Anggaran
sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan.
Keuntungayang sebenarnya di laporkan sebagai alat akuntansi dalam rekening
rugi-laba. Keuntungan yang dianggarkan juga disusundalam bentuk anggaran
rugi-laba. Cara menghitung keuntungan dari segi akuntansi maupun dari segi
anggaran tidak berbeda, baik dari segi formatmaupun pendekatannya. Namun dari segi
penganggaran biaya memerlukan perhatian khusus.
Hal itu disebabkan karena beberapa
hal:
1.
Satu item biaya, misalnya materi/bahan
baku dapat terjadi diberbagai pusat anggaran. Sedangkan dalam pelaporan
akuntansinya harus dikenal satu itembiaya saja yakni material atau bahan baku,
yang semuanya masuk kedalam perhitungan harga pokok produksi.
2.
Penanggung jawab biaya atau dapat
disebut juga sebagai pusat anggaran bertanggung jawab atas berbagai item biaya.
Sedangkan berbagai item biaya nanti didalam laporan akuntansinya mungkin akan
masuk ke dalam berbagai kelompok biaya atau pusat biaya, sesuai fungsi untuk
apa biaya itu dikeluarkan. Dengan kata lain suatu item biaya yang terjadi dalam
satu pusat anggaran harus dialokasikan terlebih dahulu ke berbagai pusat biaya
sebelum dibebankan pada barang jadi (produk akhir). Misalnya, bensin sebagai
bahan bakar kendaraan, dimana kendaraan ini digunakan untuk berbagai keperluan
(pabrik, pemasaran dan administrasi).
Oleh
karena itulah kita perlu membedakan antara penganggaran biaya dengan pemanfatan
biaya:
1.
Pentingnya struktur organisasi dalam
penganggaran biaya
Struktur organisasi mencerminkan:
a.
Pembagian tugas operasional pemasaran,
produksi, keuangan dan administrasi kedalam berbagai jabatan yang dibentuk oleh
perusahaan itu.
b.
Pembagian wewenang dan tanggung jawab
masing-masing pejabat sesuai hierarkinya.
c.
Hubungan komando dan koordinasi antara
berbagai jabatan/posisi dalam perusahaan itu.
Organisasi
dengan demikian akan memberikan kepada kita gambaran tentang siapa bertanggung
jawab atas apa. Tangggung jawab yang dimaksud salah satunya adalah tanggung
jawab untuk merencanakan besarnya anggaran serta mempertanggung jawabkan
penggunaan dana anggaran yang telah diberikan kepada seksi atau bagiannya
masing-masing. Dengan demikian
pembagian wewenang dan tanggung jawab organisasi sekaligus juga mencerminkan
pembagian dan wewenang penganggaran.
2.
Penganggaran biaya dan pemanfaatan
biaya
Penganggaran
biaya menunjukkan pada kita proses tentang bagaimana menentukan siapa yang
harus bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu. Proses ini mengharuskan kita
untuk dapat menginventarisasi terlebih dahulu semua bagian/seksi/urusan dalam
perusahaan itu untuk dapat ditunjuk sebagai pusat anggaran atau budget center.
Seterusnya sebagai pusat anggaran kita tentukan pula jenis biaya apa saja yang
berada pada tanggung jawabnya, baik dalam perencanaan maupun pengawasannya.
Semua
item biaya ada dalam perusahaan pada akhirnya harus dibagi habis dan ditentukan
penanggung jawabnya. Dengan demikian kekeliruan dalam perenanaan biaya dengan
mudah akan dapat dicari siapa penanggung jawabnya. Penanggung jawab biaya dalam
hal ini belum tentu juga menjadi pihak yang memperoleh manfaat akhir dari
dikeluarkannya biaya yangbersangkutan. Pihak yang memperoleh manfaat akhir dari
suatu biaya nantinya memang harus menanggung biaya bersangkutan untuk
seterusnya dibebankan pada produk akhir yang dihasilkan.
BAB 4
MEKANISME PENYUSUNAN DAN RELEVANSI ANGGARAN
Salah
sat sasaran dilaksanakannya fungsi perencanaan adalah untuk menjamin
tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Tujuan ataupun sasaran yang ingin
dicapai oleh perusahaandapat digolongkan ke dalam tujuan yang sifatnya umum dan
tujuan yang khusus. Masing-masing tujuan ini kemudian dapat diperinci lebih
lanjut sebagai berikut:
1.
Tujuan-tujuan yang umum, yang
menyangkut hal-hal seperti:
a.
Ekonomis financial
Ekonomis, berupa peranan yang
diinginkan oleh perusahaan sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang ekonomi.
Financial, berup mencari keuntungan sebagai persyaratan agar perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
b.
Konsumen
Bahwa produk yang dihasilkan harus
dapat memberikankepuasan kepada konsumen, memelihara hubungan baik dengan
konsumen.
c.
Pemilik modal
Menjalin hubungan yang sebaik mungkin
dengan kaum pemilik modal, agar mereka tetap bersedia memberikan modalnya.
2.
Tujuaan-tujuan yang khusus, yang
menyangkut hal-hal seperti:
a.
Produk, misalnya perusahaan ingin
dikenal sebagai produsen produk-produk bermutu
b.
Luas daerah pemasaran yang ingin
dicapai, nasional atau regional
c.
Market share yang ingin dimiliki
d.
Return on investment tertentu
1.
MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN
Untuk
mencapai tujuan-tujuan di atas perusahaan seharusnya menyusun anggaran yang
merupakan penjabaran secara lebih terperinci dari masing-masing tujuan menjadi
program-program kerja yang akan dilaksanakan. Karena luasnya aktivitas adalah
mustahil bilamana program-program kerja ini harus dipikirkan dan disusun oleh
seorang petugas saja. Demikian pula pelaksanaannya nanti yang akan melibatkan
seluruh bagian dengan personalia dari berbagai jenjang organisasi dan dengan
berbagai keahlian yang berbeda, maka penyusunan anggaran pun perlu melibatkan
berbagai fungsi operasional perusahaan.
2.
FUNGSI ANGGARAN BAGI PERUSAHAAN
Seperti
telah diuraikan sebelumnya, Business Budget adalah suatu “Financial Plan”. Kata
utama adalah plan. Usaha-usaha manusia akan lebih banyak berhasil apabila
ditunjang oleh kebijaksanaanyang terarah dan dibantu oleh
perencanaan-perencanaan yang matang. Begitu halnya dengan perusahaan, perusahaan
yang berkecendrungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang
mungkin dilakukannya pada masa yang akan datang. Sehingga dalam pelaksanaannya,
perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegang pada semua rencana yang telah
disusun sebelumnya. Dimana, bagaimana, mengapa, kapan adalah
pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan-kegiatan
sehari-hari.
3.
KELEMAHAN-KELEMAHAN ANGGARAN
Meskipun
begitu banyak manfaat yang diperoleh dengan menysun anggaran, tetapi masih
terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran. Kelemahan-kelemahan
tersebut antara lain:
a.
Kareana anggaran disusun berdasarkan
estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi dan lain-lain) maka
terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi
tersebut.
b.
Anggaran hanya merupakan rencana, dan
rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sunggguh.
c.
Anggaran
hanya merupakan suatu alat yang dipergnakan untuk membantmanajer dalam
melaksanakan tugasnya, bukan menggantikannya.
d.
Kondisi yang terjadi tidak seratus
persen sama dengan yang diramalkan sebelmnya, karena itu anggaran perlu
memiliki sifat yang luwes.
0 komentar "PENGANGGARAN PERUSAHAAN", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar
Kita adalah penjelajah,,tinggalkanlah jejak anda dimanapun anda kunjungi.
semoga bermanfaat