PENGARUH IKLAN DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP SEPEDA MOTOR YAMAHA V-XION
DI SURAKARTA
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
A. Latarbelakang Masalah
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan
memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran. Bidang perilaku konsumen
mempelajari bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli,
memakai dan membuang barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka. “Memahami perilaku konsumen dan mengenal
pelanggan” tidak pernah sederhana. Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan
keinginan mereka namun bertindak sebaliknya. Mereka mungkin tidak memahami
motivasi mereka yang lebih dalam. Mereka mungkin menanggapi pengaruh yang
mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir. Bagaimanapun juga, pemasar
harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi serta perilaku pembelian
pelanggan mereka.
Pasar yang semula masih merupakan
cara-cara agar kekurangan yang lebih banyak dikuasai oleh pasar penjual telah
berubah menjadi pasar pembeli dimana konsumen adalah raja. Setiap masyarakat
selalu mengembangkan suatu sistem dalam memproduksi dan menyalurkan barang
serta jasa. Dalam masyarakat industri yang sudah maju seperti Jepang,
negara-negara Eropa, sistem ini sangat kompleks dan barang-barang ekonomis yang
tersedia beraneka ragam. Untuk memahami perilaku masyarakat dalam pembeliaan
barang-barang tersebut dibutuhkan studi tersendiri. Perusahaanpun
berkepentingan dengan hampir setiap kegiatan manusia dalam sistem ini, karena
perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia. Membicarakan perilaku
konsumen berarti membicarakan kegiatan manusia dalam lingkup yang terbatas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan perilaku pembeli dan pasar konsumen?
2. Siapa yang terlibat dalam pasar konsumen?
3. Faktor-faktor apa saja yang mendorong adanya pembelian?
4. Bagaimana karakter seorang konsumen terhadap suatu komoditas yang ditawarkan?
2. Siapa yang terlibat dalam pasar konsumen?
3. Faktor-faktor apa saja yang mendorong adanya pembelian?
4. Bagaimana karakter seorang konsumen terhadap suatu komoditas yang ditawarkan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan maksud dari perilaku pembeli dan pasar konsumen.
2. Mengetahui berbagai pihak yang terlibat dalam pasar konsumen.
3. Menguraikan faktor-faktor yang mendorong adanya pembelian.
1. Menjelaskan maksud dari perilaku pembeli dan pasar konsumen.
2. Mengetahui berbagai pihak yang terlibat dalam pasar konsumen.
3. Menguraikan faktor-faktor yang mendorong adanya pembelian.
4.
Menjelaskan karakter seorang konsumen terhadap suatu komoditas yang ditawarkan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Konsumen Dan Perilaku Konsumen
A. Pengertian Pasar Konsumen Dan Perilaku Konsumen
Istilah pasar dapat diartikan
bermacam-macam, tergantung dari tujuan pemakaiannya. Bagi seorang manajer
pemasaran, yang dimaksud dengan pasar adalah semua individu dan organisasi yang
menjadi pembeli aktual dan potensial dari suatu barang atau jasa.
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Para sarjana pemasaran telah menyusun model tahap keputusan pembelian, yaitu:
1. Pengenalan Masalah
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Para sarjana pemasaran telah menyusun model tahap keputusan pembelian, yaitu:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika
pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan
oleh rangsangan internal dan eksternal sehingga para pemasar perlu
mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan
informasi dari sejumlah konsumen. Mereka kemudian dapat menyusun strategi
pemasaran yang mampu memicu minat konsumen. Ini sangat penting pada pembelian
dengan kebebasan memilih, misalnya pada barang-barang mewah, paket liburan, dan
opsi hiburan.
2. Pencarian Informasi
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang
kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Yang
menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang
menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif setiap sumber tersebut terhadap
keputusan pembelian selanjutnya. Ada beberapa informasi konsumen, yaitu:
a.
Sumber pribadi : keluarga, teman,
tetangga, kenalan.
b.
Sumber komersial : iklan, wiraniaga,
penyalur, kemasan, pajangan di toko.
c.
Sumber publik : media massa,
organisasi penentu peringkat konsumen.
d.
Sumber pengalaman : penanganan,
pengkajian, dan pemakaian produk.
Jumlah dan
pengaruh sumber-sumber informasi itu berbeda-beda, tergantung pada kategori
produk dan karakteristik pembeli. Dan melalui pengumpulan informasi tersebut,
konsumen kemudian mempelajari merek-merek yang bersaing dan membuat penilaian
akhir.
3. Evaluasi
Alternatif
Bagaimana
konsumen mengolah informasi merek yang bersaing dan membuat penilaian akhir?
Ada beberapa konsep dasar yang menganggap konsumen membentuk penilaian atas
produk dengan sangat sadar dan rasional, konsep dasar tersebut akan membantu
kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati pembeli berbeda-beda tergantung
jenis produknya.
4. Keputusan Pembelian
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap
evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada didalam
kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang
paling disukainya. Dalam pembelian produk sehari-hari, keputusannya lebih kecil
dan kebebasannya juga lebih kecil. Dalam beberapa kasus, konsumen bisa
mengambil keputusan untuk tidak melihat pengaruh dari mereknya. Tetapi konsumen
juga bisa memodifikasi, menunda, atau menghindari keputusan pembelian yang
dipengaruhi oleh "risiko yang dipikirkan". Ada berbagai macam jenis
risiko yang bisa dirasakan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sebuah
produk yaitu :
a.
Risiko fungsional, yaitu produk yang
tidak berkinerja sesuai harapan dan tidak bernilai sesuai harga yang dibayar.
b.
Risiko fisik, yaitu produk yang
menimbulkan ancaman terhadap kesejahteraan atau kesehatan fisik dari pengguna
atau orang lain.
c.
Risiko sosial, yaitu produk yang
menimbulkan rasa malu terhadap orang lain.
d.
Risiko psikologis, yaitu produk yang
memengaruhi kesejahteraan mental dari pengguna.
e.
Risiko waktu, yaitu kegagalan produk
yang mengakibatkan biaya peluang karena menemukan produk lain yang memuaskan.
Besarnya
risiko yang dipikirkan berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan,
ketidakpastian atribut, dan kepercayaan diri konsumen. Para konsumen
mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi risiko, seperti penghindaran
keputusan, pengumpulan informasi dari teman-teman, dan preferensi atas nama
merek dalam negeri serta garansi. Para pemasar harus memahami faktor-faktor
yang menimbulkan perasaan dalam diri konsumen akan adanya risiko dan memberikan
informasi serta dukungan untuk mengurangi risiko yang dipikirkan itu.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah
pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memerhatikan
fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang
merek lain. Dengan itu komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan
evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu dia merasa nyaman
dengan merek.
B. Waktu pembelian
Waktu
pembelian yang dilakukan konsumen dapat dianalisa berdasarkan beberapa faktor
sedangkan frekuensi pembelian suatu produk tergantung dari tingkat pemakaian
produk tersebut. Sebagai contoh, suatu rumah tangga yang mempunyai bayi yang
minum susu, akan mengonsumsi susu lebih cepat dari pada rumah tangga yang
anaknya sudah besar.
Tingkat pembelian juga dipengaruhi oleh faktor musiman. Tidak hanya dalam arti perubahan cuaca, tetapi juga musim libur dan perayaan-perayaan agama. Misalnya, pada musim hujan pembelian akan payung dan jas hujan akan meningkat. Selain itu faktor ekonomi juga mempengaruhi faktor pembelian. Dalam keadaan ekonomi yang miskin, konsumen cenderung menunda pembelian.
Tingkat pembelian juga dipengaruhi oleh faktor musiman. Tidak hanya dalam arti perubahan cuaca, tetapi juga musim libur dan perayaan-perayaan agama. Misalnya, pada musim hujan pembelian akan payung dan jas hujan akan meningkat. Selain itu faktor ekonomi juga mempengaruhi faktor pembelian. Dalam keadaan ekonomi yang miskin, konsumen cenderung menunda pembelian.
C. Menentukan Pasar Konsumen
Pasar
konsumen terdiri dari seluruh individu-individu dan rumah tangga yang membeli
atau membutuhkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen ini dapat
dibedakan berdasarkan umur, pendapatan, tingkat pendidikan, life style, selera,
dan sebagainya. Manajer pemasaran harus mempelajari perbedaan dari
masing-masing kelompok konsumen tersebut, dan mengembangkan barang dan jasa
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Perusahaan harus juga memilih segmen pasar
mana yang akan dilayani.
Salah satu tugas pokok bagian pemasaran perusahaan adalah menentukan siapa yang mengambil keputusan untuk suatu pembelian barang atau jasa. Misalnya, suami biasanya yang menentukan pembelian rokok, dan istri yang menentukan pembelian alat-alat rumah tangga karena pasar konsumen terdiri dari keluarga-keluarga yang melakukan pembelian untuk itu keluarga merupakan unit dasar kegiatan ekonomi di pasar konsumen. Manajer pemasaran harus mengetahui berbagai macam perbedaan karakteristik keluarga, baik dalam peranan yang diambil maupun wewenang dalam melakukan pembelian.
Salah satu tugas pokok bagian pemasaran perusahaan adalah menentukan siapa yang mengambil keputusan untuk suatu pembelian barang atau jasa. Misalnya, suami biasanya yang menentukan pembelian rokok, dan istri yang menentukan pembelian alat-alat rumah tangga karena pasar konsumen terdiri dari keluarga-keluarga yang melakukan pembelian untuk itu keluarga merupakan unit dasar kegiatan ekonomi di pasar konsumen. Manajer pemasaran harus mengetahui berbagai macam perbedaan karakteristik keluarga, baik dalam peranan yang diambil maupun wewenang dalam melakukan pembelian.
D.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
Perilaku pembelian
konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
1. Faktor budaya
1. Faktor budaya
Kelas sosial
biasa dilihat di wilayah perkotaan sehingga sering ada pencitraan kaum kelas
pekerja, kaum bangsawan dan kaum saudagar. Bahkan sebagian ada yang menyebut
kasta tetapi ini sungguh berbeda. Sub budaya sendiri bisa dilihat dari
kebudayaan suatu wilayah tertentu yang cakupannya lebih kecil, misalnya orang
Padang sangat suka sekali makanan pedas sehingga jika ingin berjualan di daerah
Sumatera Barat maka berjualan makanan pedas agar laris bukan manis karena tidak
akan laku. Budaya ini terwujud dari kebiasaan umum dari suatu wilayah tertentu.
Ini cakupannya lebih luas dibandingkan sub budaya. Budaya biasanya mencakup
suatu negara, misalnya orang Indonesia banyak disebut dengan bangsa yang cukup
konsumtif. Kita lihat dari produk yang beredar di Indonesia! Hampir seluruh
merek mobil yang ada di dunia ada di Indonesia lalu telepon selular hampir
semua tipe terbaru selalu bisa ditemukan di Indonesia.
2. Faktor sosial
Dalam unsur
sosial yang sering menjadi dasar dalam pola konsumsi pembeli adalah kelompok
acuan yaitu idola, misalnya seseorang yang ngefans kepada David Beckham sang
primadona sepakbola akan selalu mengikuti gayanya berpenampilan dan juga pola
konsumsinya. Keluarga merupakan lingkungan terdekat dari seorang pembeli.
Seseorang pasti diajarkan bagaimana pola konsumsi, oleh minimal kedua orang
tuanya karena dapat menjadi unsur sosial penting dari pola konsumsi seorang
pembeli. Kemudian, status dan peranan pola konsumsi seorang pembeli sangat
ditentukan oleh faktor sosial misalnya, seorang artis akan selalu memperhatikan
penampilannya dan gaya hidupnya agar selalu dicintai oleh para penggemarnya
sehingga pola konsumsi nya pun akan seiring dengan gaya hidup keartisannya
untuk selalu diusung oleh para fansnya. Misalnya juga, seorang pembeli akan
mengkonsumsi barang-barang yang kelas premium agar disebut sebagai orang
borjuis.
3. Faktor pribadi
Pengaruh
pribadi datang dari usia dan siklus hidup seperti dalam tahapan hidup manusia
ada masa balita, anak-anak, remaja, dewasa dan tua. Hal ini mempengaruhi pola
konsumsi pembeli dalam sisi pekerjaan dan lingkungan ekonominya. Pola konsumsi
balita dalam keluarga kaya tentu akan berbeda dengan situasi keluarga miskin.
Ini terjadi pada siklus hidup lainnya seperti pada saat anak-anak, dewasa,
hingga masa tua nanti. Kemudian yang lebih penting lagi ialah gaya hidup.
Mungkin bisa saja orang yang hidup dengan harta yang melimpah lebih memilih
hidup sederhana. Tentu ini akan mempengaruhi pola konsumsi. Dari gaya hidup ini
akan lahir suatu kepribadian dan sikap. Misalnya, seseorang lebih memilih hidup
sederhana meskipun kaya sehingga dia lebih hemat dalam pembelian konsumsi
sehari-hari.
4. Faktor psikologis
Sifat
seorang konsumen dipengaruhi oleh motivasi, persepsi dan pembelajaran sehingga
menimbulkan pembeli membentuk pola konsumsinya. punya cita-cita untuk menjadi
orang yang kaya. Untuk itu dia rajin menabung agar mimpinya terwujud. Pola
hidup sederhana ini akhirnya menjadi pilihan hidupnya.
E. Karakteristik Konsumen
Perilaku
konsumen sangat logis sehingga kita harus mengetahui kebutuhan konsumen karena
setiap konsumen itu memiliki karakter yang berbeda ketika menemui periklanan
dari suatu produk. Perusahaan harus memperhatikan pendapat konsumen karena
untuk mengubah orang menjadi membeli sampai akhirnya berlangganan itu sangat
sulit. Karakter konsumen yang berbeda-beda dikarenakan mereka memiliki watak
yang berbeda pula. Misalnya, mereka ada yang bersikap senang apabila diganggu,
ada yang marah jika diganggu, serta adapula yang cuek atau biasa-biasa saja.
ANALISIS
MASALAH
Dalam
analisis ini kita mengambil contoh kasus mengenai faktor apa yang mempengaruhi
perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian motor Injectoin Yamaha V-Xion di
wilayah Eks Karesidenan Surakarta. Dalam kehidupan masyarakat yang sangat sibuk
dengan aktifitas sehari-hari, alat transportasi menjadi sangat penting dalam
menunjang segala aktifitas. Misalnya, dengan adanya sepeda motor kita dapat
melakukan aktifitas baik itu yang direncanakan atau yang tidak direncanakan.
Dalam hal ini sepeda motor Injectoin Yamaha V-Xion yang banyak diminati warga
di wilayah Surakarta. Untuk mengetahui hubungan antara perilaku konsumen (umur,
tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan) terhadap keputusan pembelian motor
Injectoin Yamaha V- Xion di wilayah Eks Karesidenan Surakarta dilihat dari segi
kualitas, harga, model, kemudahan penggunaan dan bobot sepeda motor. Faktor
yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pembelian motor
Injectoin Yamaha V-Xion di wilayah Eks Karesidenan Surakarta adalah dapat
menerapkan strategi yang tepat untuk semakin meningkatkan minat konsumen untuk
memutuskan pembelian motor Injectoin Yamaha V-Xion di wilayah Eks Karesidenan
Surakarta.
Diketahui
bahwa umur mempunyai hubungan yang signifikan dengan kualitas, harga, model,
pendidikan, dan pendapatan dalam keputusan pembelian motor. Umur mempunyai
hubungan yang signifikan dengan harga dalam keputusan pembelian motor Injection
Yamaha V-Xion sebesar 81,435 > 67,504. Umur mempunyai hubungan yang
signifikan dengan model dalam keputusan pembelian motor Injection Yamaha V-Xion
sebesar 77,402 > 67,504. Pendidikan mempunyai hubungan yang signifikan
dengan kualitas dalam keputusan pembelian motor Injection Yamaha V-Xion dengan
nilai χ2hitung sebesar 116,999 > 67,504. Pendidikan mempunyai hubungan yang
signifikan dengan harga dalam keputusan pembelian motor Injection Yamaha V-Xion
dengan nilai χ2hitung 108,342 > 79,081.
Pendidikan
mempunyai hubungan yang signifikan dengan model dalam keputusan pembelian motor
Injection Yamaha V-Xion dengan nilai χ2hitung sebesar 86,569 > 79,081.
Pendapatan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kualitas dalam keputusan
pembelian motor Injection Yamaha V-Xion dengan nilai χ2hitung sebesar 116,195
> 79,081. Pendapatan mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga dalam
keputusan pembelian motor Injection Yamaha V-Xion dengan nilai χ2hitung sebesar
121,276 > 90,531. Pendapatan mempunyai hubungan yang signifikan dengan model
dalam keputusan pembelian motor Injection Yamaha V-Xion dengan nilai χ2hitung
sebesar 110,281 > 90,531.
Umur dan kualitas mempunyai selisih antara C
Max dengan koefisien kontingensi paling kecil dibandingkan dengan variabel yang
lain, yaitu dengan nilai -0,29207. Hal ini menunjukkan bahwa antara umur dengan
kualitas merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi konsumen dalam
keputusan pembelian motor Injection Yamaha V-Xion di Wilayah Eks Karesidenan
Surakarta. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara perilaku konsumen (umur, tingkat pendidikan dan tingkat
pendapatan) terhadap keputusan pembelian motor Injection Yamaha V-Xion di
Wilayah Eks Karesidenan Surakarta dalam hal ini dilihat dari segi kualitas,
harga dan model. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk
mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam keputusan
pembelian motor Injection Yamaha V-Xion di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta,
sehingga dapat menerapkan strategi yang tepat untuk semakin meningkatkan minat
konsumen untuk keputusan pembelian motor Injection Yamaha V-Xion. Alat analisis
yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah seluruh
konsumen motor Injection Yamaha V-Xion di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta.
BAB III PENUTUP
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Perilaku
konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut.Model urutan tahap proses keputusan pembelian yaitu:
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
5. Perilaku Pasca Pembelian
Waktu
pembelian yang dilakukan konsumen dapat dianalisa berdasarkan beberapa faktor.
Frekuensi pembelian suatu produk tergantung dari tingkat pemakaian produk
tersebut. Tingkat pembelian juga dipengaruhi oleh faktor musiman. Tidak hanya
dalam arti perubahan cuaca, tetapi juga musim libur dan perayaan-perayaan
agama. Pasar konsumen terdiri dari seluruh individu-individu dan rumah tangga
yang membeli atau membutuhkan barang-barang dan jasa-jasa untuk keperluan
pribadi. Konsumen ini dapat dibedakan berdasarkan umur, pendapatan, tingkat
pendidikan, life style, selera, dan sebagainya. Salah satu tugas pokok bagian
pemasaran perusahaan adalah menentukan siapa yang mengambilkan keputusan untuk
suatu pembelian barang atau jasa.
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh :
1. Faktor
budaya
2. Faktor
sosial
3. Faktor
pribadi
4. Faktor psikologis
Perilaku konsumen sangat logis
sehingga kita harus tahu kebutuhan konsumen karena setiap konsumen itu memiliki
karakter yamg berbeda ketika menemui periklanan dari suatu produk. Perusahaan
harus memperhatikan pendapat konsumen karena perilaku pembeli, untuk mengubah
orang menjadi membeli, dan berlangganan itu sangat sulit. Karakter konsumen
yang berbeda-beda dikarenakan mereka memiliki watak yang berbeda pula.
DAFTAR
PUSTAKA
Boyd, Harper dkk.1997. Manajemen
Pemasaran.Jakarta:Erlangga.
Handoko,
Hani.2000. Manajemen Pemasaran:Analisis Perilaku Konsumen.Yogyakarta:BPFE.
Kotler, Philip.2009. Manajemen Pemasaran. Cetakan IV.Indonesia:PT Indeks.
http://www.barumbug.co.id
http://dikkyprima.wordpress.com/2009
Diposkan oleh Dara Jeumpa di 06:31
Kotler, Philip.2009. Manajemen Pemasaran. Cetakan IV.Indonesia:PT Indeks.
http://www.barumbug.co.id
http://dikkyprima.wordpress.com/2009
0 komentar "PENGARUH IKLAN DAN PROMOSI PENJUALAN", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar
Kita adalah penjelajah,,tinggalkanlah jejak anda dimanapun anda kunjungi.
semoga bermanfaat