Pengertian Jannah dalam Al-Qur’an
Jika memang Adam dan istrinya itu diciptakan di surga dan sudah berada di
surge (Jannatul Khuldi = Taman Hidup Kekal), artinya pada saat itu hidup kekal
sudah menjadi biasa saja, kenyataannya bahwa Adam dan istrinya, Hawa, masih
tergoda dengan godaan setan untuk mendapatkan hidup kekal, artinya keadaan saat
itu hidup kekal adalah hal yang istimewa bagi Adam dan istrinya.
Pada setiap kisah adam a.s. dalam Al-quran selalu mempergunakan kata
al-jannah untuk menunjukkan tempat kediaman semula, sebelum terusir. Tidak pernah
al-jannah tersebut diikuti dengan kata ‘Adnun
ataupun ‘Adnan atau ‘adnin ataupun jannatu-‘Adnin, yang bermakna Eden
ataupun Taman Eden, tetapi cuma kata
al-jannah yang selalu mendampingi kisah adam a.s. dalam Al-Qur’an. Artinya ,
bahwa “Jannah”-nya.s Adam a.s. brbeda dengan “jannah”
(surga)-nya bagi orang mukmin setelah hari kebangkitan, apakah benar-benar
demikian? Mari kita buktikan.
Kata al-jannah dalam Al-Qur’an dijumpai sebanyak 143 kali pada berbagai
surah, baik dalam bentuk kata tunggal (al-mufrad) maupun dalam bentuk kata dua
(al-mutsanna) ataupun dalam bentuk kata banyak (al-jamak).
Bila kata jannah dikaitkan dengan kata lain dibelakangnya seperti
berikut.
Jannatu-Adnin yang bermakna Surga Eden : QS An-Nahl(16):31 , QS
Al-Kahfi(18):31, QS Tha Ha(20):76, QS Maryam(19):61, QS Fathir(35):33, QS
Shad(38):50, QS Al-Mu’min(40):8.
Jannatu-Naim yang bermakna Surga penuh Nikmat: QS Al-Hajj(22):56,
QS Luqman(31):8, QS Al-Shaffat(37):43, QS Al-Ma’rij(70):38, QS Yunus(10):9, QSAl-Qalam(68):34,
QS An-infithar(82):13, QS Al-Bayyinah(98):8.
Jannatul-Khuldi yang bermakna Surga Hidup Kekal: QS Al-Furqan(25):15
Jannatul Makwa yang bermakna Surga Penuh Tenteram: QS Al-Najm(53):15,
QS Al-Sajadah(32):19, QS Al-Nazi’at(79):41.
Jannatul Firdaus yang bermakna
Surga Firdaus: QSAl-Mu’minun(23):11.
Maka sudah jelas bahwa kata”jannah” tersebut di atas sudah pasti bermakna
surga yang telah dijanjikan Allah bagi setiap Mukmin yang melakukan mal
kebajikan sepanjang hidupnya. Bilamana kata al-Jannah itu berdii sendiri, tanpa
ada kaitan dengan kata lain dibelakangnya, maka kata al-Jannah itu”Tidak harus”
dimaknakan surga.
Lho kok bisa begitu, coba kita lihat ayat-ayat surah dalam Al-Qur’an?
Ternyata terbukti bahwa kata al-Jannah itu dipergunakan dalam Al-Quran
bagi Kebun Tamar (Kurma): QS
Al-Baqarah(2):266, QS Al-Ra’d(13):4, QS Al-Mukminun(23):19, QS Al-Isra’(17):91,
juga disebut sebagai Kebun Anggur:
QS Al-Kahfi(18):32, QS Al-Baqarah(2):266, QS AL-An’am(6):99, QS Al-Mu’minun(23):19,
QS Al-Isra’(17):91, serta disebut juga sebagai Kebun di Lereng Bukit: QS Al-Baqarah(2):265, serta disebut sebagai Kebun saja: QS Al-Syu’ara(26):134, QS
Al-An’am(6):141, QS Al-Kahfi(18):33,35,39,40,dan juga disebut hanya hanya
sebuah Taman: QS Al-Dukhan(44):26,
QS Saba’(34):15-16.
Hal itu disebabkan kata al-jannah itu dalam bahasa Arab, bisa digunakan
untuk salah satu dari tiga arti: Kebun,taman, maupun surga.
Oleh karena itu, dengan pembuktian yang telah dikemukakan diatas,
dapatlah dimaklumi dengan pasti bahwa kata al-Jannah dalam Al-Quran, tanpa ada
kaitan dengan kata lain dibelakangnya,tidaklah mesti dimaknakan surga.
Bersambung….
Assalamu alaikum
BalasHapusSangat2 bermanfaat !!
Moga2 allah membalas kebaikan anda !!
Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh
wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
Hapusterimakasih sebelumnya sudah berkunjung...amin ya rabbal alamin
tulisan ini memaparkan kaitan ilmiah dengan isi Alqur'an..kebenaran hanya milik Allah