Tujuan akhir yang
ingin dicapai oleh perusahaan pada umumnya adalah keuntungan yang maksimal.
Dalam usahanya untuk mencapai tingkat keuntungan yang maksimal, tingkat biaya
perlu direncanakan secara sangat hati-hati, terutama hubungannya dengan:
- Proyeksi
arus kas keluar
- Pengawasan
biaya
Perencanaan biaya
yang baik harus dipusatkan pada hubungan
antar tingkat pengeluaran dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran
tersebut. Kadang-kadang, untuk mendapatkan manfaat tertentu perusahaan harus
mengeluarkan biaya yang cukup besar. Umpamanya sebuah perusahaan akhir-akhir
ini perlu diadakan usaha-usahauntuk meningkatkan volume penjualan. Manfaat yang
diperoleh dari kegiatan ini tentu saja berupa peningkatan volume penjualan.
Untuk itu perusahaan harus mengeluarkan biaya promosi dan distribusi yang
sangat besar. Sebuah perusahaan lain melakukan penelitian pasar untuk
mengetahui tingkah laku konsumen (consumers behaviour).
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini
antara lain:
Ø Dapat
diketahuinya market share yang dimiliki perusahaan
Ø Dapat
diktahui siapa konsumen akhir barang yang dijual
Ø Dapat
diketahui apa yang di inginkan konsumen dari barang yang dijual, dan lain-lain.
Dalam mengadakan
perencanaan dan pengawasan biaya sangat perlu diketahui sifat-sifat biaya. Pada
dasarnya menurut sifatnya dikenal 3 macam biaya yakni:
1.
Biaya tetap (fixed cost) yaitu
biaya-biaya yang cenderung untuk bersifat constant secara total dari bulan ke
bulan, tanpa terpengaru oleh volume kegiatan, dengan beberapa asuransi tertentu
kebijaksanaan manajemen, periode waktu dan lain-lain.
Biaya-biaya
yang termasuk kategori biaya tetap ini antara lain adalah:
Ø Gaji
Ø Pajak
kekayaan
Ø Asuransi
Ø Penyusutan
(kecuali yang menggunakan performance method)
2.
Biaya variabel (variabel cost) yaitu
biaya-biaya yang secara total selalu mengalami perubahan, dimana perusahaan itu
searah dan sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan. Dalam hal ini tingkat perubahan kegiatan perusahaan
dinyatakan dalam satuan aktivitas (aktivity base), seperti jam buruh langsung
(DLH) jam mesin (DMH) dan unit barang (kg,liter dan lain-lain).
Biaya-biaya
yang termasuk kategori biaya variabel antara lain adalah:
Ø Biaya
bahan mentah langsung
Ø Biaya
tenaga kerja langsung
Ø Tenaga
(power)
3.
Biaya semi variabel (semi variabel
cost) yaitu biaya-biaya yang tidak bersiat variabel. Biaya ini mengalami
perubahan, tetapi tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan.
Biaya-biaya
yang termasuk dalam kategori biaya semi variabel antara lain adalah:
Ø Biaya
tenaga kerja tak langsung
Ø Biaya
pemeliharaan
Ø Biaya
peralatan
Ø Biaya
bahan mentah tak langsung dan lain-lain
ANGGARAN
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk proses produksi (di dalam pabrik) sangat kompleks
jenisnya. Yang dikategorikan sebagai biaya-biaya overhead pabrik (factory
overhead) adalah biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan
dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan mentah langsung dan tenaga
kerja langsung. Begitu banyaknya jenis biaya-biaya yang terjadi di dalam
pabrik, sehingga memerlukan perhatian khusus.
PERENCANAAN
BESARNYA ANGGARAN
Di
dalam menentukan besarnya dana yang harus dianggaran untuk Anggaran Biaya
Overhead Pabrik, terdapat dua permasalahan pokok yang perlu dipecahkan, yakni:
1.
Masalah penanggung jawab dalam
perencanaan biaya.
Penanggung
jawab perencanaan: di sini perlu diterapkan prinsip akuntansi pertanggung jawab
(responsibility accounting) atau juga sering disebut prinsip Biaya Departemen
Langsung (Direct Departmental Cost). Atas dasar prinsip ini di kenal dengan
adanya pembagian menjadi departemen produksi dan departemen jasa untuk kegiatan
yang dilakukan di pabrik.
Departemen Produksi (Producing
Department) yaitu bagian di pabrik yang bekerja mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi atau produksi akhir. Sehingga bagian ini dikatakan sebagai bagian
yang secara langsung memproses barang jadi. Departemen Jasa (Service
Department) yaitu bagian di pabrik yang menyediakan jasanya dan secara tidak
langsung ikut berperan dalam proses produksi jasa yang disediakan mungkin saja
sebagian dipergunakan sendiri oleh bagian lain. Berdasarkan pembagian itulah
maka dikenal dua macam biaya overhead pabrik yakni BOP - langsung yang terjadi pada Departemen
Produksi dan BOP – tidak langsung yang terjadi pada Departemen Jasa.
2.
Masalah menentukan jumlah biaya
(anggaran)
Cara
menentukan jumlah anggaran: masing-masing departemen (produksi dan jasa) berhak
merencanakan biaya sesuai dengan jenis biaya yang menjadi tanggung jawabnya
masing-masing. Sedangkan untuk menentukan jumlahnya biaya masing-masing item
maupun biaya keseluruhan bagi departemennya, kita perlu memperhatikan hal-hal
berikut ini:
Ø Berdasarkan
sifatnya biaya dibagi menjadi 3 macam yaitu jenis biaya fixed, jenis biaya
variaberl dan jenis biaya semi variabel.
Ø Berdasarkan
wewenang untuk menentukan anggaran
ANGGARAN
BIAYA DISTRIBUSI
Biaya
distribusi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memasarkan
barang atau menyampaikan barang ke pasar. Termasuk kedalamnya adalah:
1.
Biaya tenaga kerja bagian penjualan,
yang terdiri dari:
a.
Pengawas penjualan (supervisor)
b.
Tenaga penjual (salesman)
c.
Pegawai kantor penjualan
2.
Biaya angkut (freigh), dalam hal ini
biaya pengangkutan barang jadi dari pabrik ke pasar.
3.
Biaya perjalanan yang terdiri dari:
a.
Biaya transport petugas penjualan
b.
Biaya penginapan petugas penjualan
c.
Biaya konsumsi petugas penjualan
4.
Biaya telepon, dalam hal ini biaya
telepon yang dikeluarkan untuk kepentingan penjualan barang.
5.
Komisi yaitu uang yang diberikan
kepada orang-orang tertentu yang telah ikut berjasa dalam transaksi jual beli
barang, mungkin juga para salesman sendiri dan pihak-pihak lain.
6.
Penyusutan alat-alat kantor bagian
penjualan
7.
Biaya administrasi penjualan
8.
Biaya asuransi
9.
Pajak
10.
Biaya advertensi dan promosi
0 komentar "ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DAN BIAYA OPERASI", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar
Kita adalah penjelajah,,tinggalkanlah jejak anda dimanapun anda kunjungi.
semoga bermanfaat