BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan
fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Winardi
memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:"Perencanaan
meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal
memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang
dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".
Proses
penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara perencanaan strategis
fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun. Perencanaan
strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka kerja dalam
mana anggaran tahunan dikembangkan. Suatu anggaran, intinya, merupakan potongan
satu tahun dari rencana strategis organisasi.
Penyusunan
anggaran merupakan faktor penting yang harus dibahas secara matang dan
penerapannya harus optimal. Proses dari penyusunan anggaran yang terjadi
sebelum tahun atau periode perusahaan berjalan.
Anggaran pada
dasarnya merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka
pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi
waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk
tahun itu.
1.2 Rumusan Masalah
a. Menjelaskan
Definisi Anggaran
dan perencanaan
b. Memaparkan Hakikat Anggaran dan perencanaan
c. Menganalisis
Hubungan dengan Perencanaan Strategis.
d. Menjelaskan
Perbedaan dengan Prediksi.
e. Menjelaskan
Kegunaan Anggaran.
f. Merincikan Isi
dari Anggaran Operasi.
g. Memaparkan
serta menjelaskan Proses Penyusunan Anggaran
1.3 Tujuan
Umum
§ Anggaran
sebagai alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial ekonomi
§ Anggaran
diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas
dan terus berkembang.
§ Anggaran
diperlukan sebagai alat untuk menunjukkan pertanggung jawaban pemerintah
terhadap rakyat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Anggaran
dan Perencanaan.
Dalam
pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan tujuan dan
sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan
sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat
dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses
penyusunan anggaran. Adapun pengertian anggaran menurut Gunawan Adisaputro dan
Marwan Asri (1989 : 6), adalah sebagai berikut :
“Suatu pendekatan yang formal dan
sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan”.
Pada dasarnya
anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat membantu mempererat
kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan dan merealisasikan rencana saja,
tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan
keserasian tujuan diantara para manajer dan bawahannya. Menurut Mulyadi (1993 :
438), anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk
membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan.
Dengan
anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan. Tanpa
anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan
pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali (at any cost).
Lebih jelas lagi
Munandar (2001 : 1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai berikut :
“Suatu rencana yang disusun secara
sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam
unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang
akan dating.”
Dari pengertian tersebut, anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :
a) Rencana
Yaitu suatu
penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan
di waktu yang akan datang.
b) Meliputi
Yaitu mencakup semua
jegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam
perusahaan.
c) Dinyatakan
dalam unit moneter.
Yaitu unit
(kesatuan) yangdapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka
ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit “rupiah”.
d) Jangka waktu
tertentu yang akan datang.
Yaitu
menunjukkkan bahwa anggaran berlaku untuk massa yang akan dating. Ini berarti
Apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang
akan terjadi serta apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Dari pengertian
anggaran yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui bahwa anggaran
merupakan hasil kerja (out put) terutama berupa taksiran-taksiran yang akan
dilaksanakan di waktu yang akan dating. Karena suatu anggaran merupakan hasil
kerja (out put), maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang
disusun secara teratur dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar ( 2001
: 16) menjelaskan proses kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai berikut
:
a) Pengumpulan
data dan informasi yang diperlukan untuk menyususn anggaran.
b) Pengelolaan dan
penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran-takisiran
dalam rangka menyusun anggaran.
c) Menyusun
anggaran serta meyajikannya secara teratur dan sistematis .
d) Pengkoordinasian
pelaksanaan anggaran.
e) Pengumpulan
data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja.
f) Pengolahan dan
penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh
kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian terhadap kerja yang
telah dilaksanakan.
Berdasarkan definisi-definisi dan
pengertian anggaran dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Bahwa anggaran
harus bersifat formal, artinya anggaran disusun dengan sengaja dan
bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
b) Bahwa anggaran
harus bersifat sistematis, artinya anggaran disusun dengan berurutan dan
berdasarkan logika.
c) Bahwa suatu
saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan.
d) Bahwa keputusan
yang diambil oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari
segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
2.2 Hakikat
Anggaran
Anggaran
merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang
efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu
satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun
itu. Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Anggaran
mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
b) Dinyatakan
dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah
non moneter.
c) Biasanya
meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran per tahun-misalnya,
perusahaan busana biasanya memiliki anggaran musim gugur dan anggaran musim
semi.
d) Merupakan
komitmen manajemen; manajer setuju untuk menerima langsung tanggung jawab atas
pencapaian tujuan-tujuan anggaran.
e) Usulan anggaran
ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat
anggaran.
f) Setelah
disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
g) Secara berkala,
kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis
serta dijelaskan.
2.3 Hubungan dengan
Perencanaan Strategis
Perencanaan
strategis adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa
program yang harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi
organisasi. Baik perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan,
namun jenis aktivitas perencanaannya adalah berbeda antara kedua proses
tersebut. Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara
perencanaan strategis fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa
tahun. Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan
kerangka kerja dalam mana anggaran tahunan dikembangkan. Suatu anggaran,
intinya, merupakan potongan satu tahun dari rencana strategis organisasi.
Perbedaan lain
antara rencana srategis dan anggaran adalah bahwa rencana srategis intinya
terstuktur berdasakan lini produk atau program lain, sementara anggaran
terstruktur berdasarkan pusat tanggung jawab.
2.4 Perbedaan
dengan Prediksi
Anggaran
berbeda dengan prediksi dalam beberapa hal. Suatu anggaran adalah suatu rencana
manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil
oleh pembuat anggaran-manajer yang menyusun anggaran-guna membuat kegiatan
nyata sesuai dengan rencana; suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa
yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi
akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi.
Berbeda dengan anggaran, suatu prediksi memiliki karakteristik sebagau berikut:
a) Suatu prediksi
bisa dinyatakan atau tidak dinyatakan dalam istilah moneter.
b) Dapat untuk
periode waktu kapan pun.
c) Pembuat
prediksi tidak menerima tanggung jawab untuk memenuhi hasil yang diprediksikan.
d) Prediksi
biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi.
e) Suatu prediksi diperbaharui
segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya suatu perubahan dalam
kondisi.
f) Varians dari
prediksi tidak Dianalisis secara formal maupun berkala.
Suatu contoh
prediksi adalah prediksi yang dibuat oleh kantor bendahara untuk membantu perencanaan
keuangan. Prediksi semacam itu meliputi estimasi pendapatan, beban, dan pos-pos
lain yang mempengaruhi arus kas. Tetapi, bendaharawan tidak memiliki tanggung
jawab untuk membuat agar penjualan, beban, atau pos-pos lain sesuai dengan
prediksi tersebut. Prediksi keuangan tidak dijelaskan ke manajemen puncak;
prediksi tersebut dapat berubah secara mingguan atau harian, tanpa persetujuan
dari wewenang yang lebih tinggi; dan biasanya varians antara kenyataan dan
prediksi tidak dianalisis secara sistematis.
Dari sudut
pandang manajemen, prediksi keuangan hanya merupakan alat perencanaan saja,
sementara anggaran adalah alat perencanaan maupun pengendalian. Semua anggaran
mencakup elemen-elemen prediksi, dalam hal mana pembuat anggaran tidak dapat
dimintai pertanggungjawabannya atas peristiwa-peristiwa tertentu yang dapat
mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan yang dianggarkan. Akan
tetapi, jika pembuat anggaran dapat mengubah anggaran tersebut setiap
kuartalnya tanpa persetujuan formal, maka dokumen tersebut pada dasarnya
merupakan suatu prediksi dan bukan anggaran yang sesungguhnya. Dokumen tersebut
tidak dapat digunakan untuk evaluasi dan pengendalian, karena pada akhir tahun,
hasil yang sebenarnya akan selama sama dengan anggaran yang direvisi.
2.5 Kegunaan
Anggaran
Penyusunan
anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama: (1) untuk menyesuaikan rencana
strategis; (2) untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian
organisasi; (3) untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk
mengotorisasi jumlah yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk
menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka,
dan; (4) untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi
kinerja aktual manajer.
a) Menyelaraskan
dengan Rencana Strategis.
Rencana
strategis mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut: dibuat pada
awal tahun, dikembangkan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia pada saat
itu, penyusunan melibatkan relatif sedikit manajer, dan dinyatakan dalam
istilah yang relatif luas. Anggaran tersebut, yang diselesaikan sebelum
permulaan tahun anggaran, memberikan peluang untuk menggunakan informasi
terakhir yang tersedia dan didasarkan pada penilaian manajer di semua tingkatan
dalam organisasi.
b) Koordinasi.
Setiap manajer
pusat tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.
Selanjutnya, ketika staf merangkai potongan-potongan tersebut menjadi suatu
rencana keseluruhan, maka inkosistensi mungkin muncul. Penyebab yang paling
umum adalah adanya kemungkinan bahwa rencana dari organisasi produksi tidak
konsisten dengan volume penjualan yang direncanakan, baik secara total maupun
untuk lini produksi tertentu. Dalam organisasi produksi, rencana pengiriman atas
produk jadi mungkin tidak konsisten dengan rencana-rencana pabrik atau
departemen di dalam pabrik untuk menyediakan komponen bagi produk-produk
tersebut.
c) Penugasan
tanggung Jawab.
Anggaran yang
telah disetujui seharusnya memperjelas tanggungjawab dari setiap manajer.
Anggaran tersebut juga memberikan wewenang kepada para manager pusat tanggung
jawab guna membelanjakan sejumlah tertentu uang untuk tujuan tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih
tinggi.
d) Dasar untuk
evaluasi Kinerja.
Anggaran
mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya. Oleh karena itu,
anggaran menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja aktual dapat dinilai.
Komitmen tersebut dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga
berubah. Namun demikian, anggaran merupakan titik awal yang terbaik dalam
menilai kinerja. Anggaran menugaskan tanggung jawab pada ke setiap pusat
tanggung jawab organisasi.
2.6 Isi dari
Anggaran Operasi
Tampilan
dibawah ini merupakan isi dari anggaran operasi yang umum dan membedakannya
dengan jenis lain dari dokumen perencanaan : rencana strategis dan anggaran
modal, anggaran kas, dan anggaran neraca. Jumlahnya adalah jumlah rupiah yang
direncanakan untuk tahun itu, bersama-sama dengan jumlah kuantitatif, seperti
jumlah kepala (misalnya: jumlah pegawai) dan penjualan dalam unit.
Rencana Strategis
|
Anggaran Operasi
|
Anggaran Modal
|
Pendapatan dan beban untuk tiap program utama·Ã‚
Tidak perlu bagi pusat tanggung jawab·Ã‚
Rincian tidak sebanyak seperti dalam anggaran operasi·Ã‚
Lebih banyak beban yang bersifat variabel·Ã‚
Untuk beberapa tahun·Ã‚
Jumlah totalnya sama dengan anggaran operasi·Ã‚
|
Untuk organisasi secara keseluruhan dan untuk tiap unit bisnis·Ã‚
Diklasifikasikan berdasarkan pusat tanggung jawab·Ã‚
Umumnya meliputi:·Ã‚
-Pendapatan
-Biaya Produksi dan penjualan
-Beban pemasaran
-Beban logistic
-Umum dan administrative
-Penelitian dan Pengembangan
-Pajak Penghasilan
-Laba bersih
Beban dapat bersifat:·Ã‚
-Fleksibel
-Diskresioner
-Komitmen
Untuk waktu satu tahun yang dibagi per bulan atau per kuartal·Ã‚
Jumlah totalnya sama dengan rencan strategis (kecuali direvisi)·Ã‚
|
Masing-masing proyek modal yang utama didaftarkan secara terpisah·Ã‚
Total pengeluaran proyek per kuartal·Ã‚
|
Kategori Anggaran Operasi
Dalam
organisasi yang relatif kecil, terutama yang tidak mempunyai unit bisnis,
keseluruhan anggaran mungkin hanya setebal satu halama saja. Dalam organisasi
yang relative besar, ada halaman ringkasan dan halaman-halaman lain yang berisi
rincian dari unit bisnis, ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban
umum dan administratif.
a) Anggaran
Pendapatan.
Anggaran
pendapatan berisi proyek penjualan unit dikalikan dengan harga jual yang
diperkirakan. Dari semua elemen anggaran laba, anggaran pendapatan adalah yang
paling penting, tetapi juga merupakan elemen yang dipengaruhi ketidakpastian
paling besar.
b) Anggaran biaya Produksi
dan biaya Penjualan.
Anggaran biaya
yang dikembangkan oleh manajer produksi mungkin saja tidak untuk kuantitas
produk yang sama seperti yang ditunjukkan dalam anggaran penjualan; perbedaan
tersebut menunjukkan tambahan atas atau pengurangan dari persediaan barang
jadi. Tetapi, harga pokok penjualan yang dilaporkan dalam anggaran ringkasan
adalah biaya standar dari produk yang dianggarkan akan dijual.
c) Beban Pemasaran
Beban pemasaran
adalah beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penjualan. Sebagian besar dari
jumlah yang tercantum dalam anggaran mungkin telah dikomitmen sebelum tahun
tersebut dimulai. Jika anggaran tersebut adalah untuk suatu organisasi
penjualan yang terdiri dari sejumlah tertentu kantor penjualan dengan jumlah
karyawan tertentu, maka rencana-rencana untuk membuka ataupun menutup kantor
penjualan dan untuk merektrut maupun melatih karyawan baru haruslah
direncanakan jauh sebelum dimulainya tahun anggaran yang bersangkutan.
d) Beban logistik.
Beban logistik
biasanya dilaporkan secara terpisah dari beban untuk mendapatkan pesanan.
Beban-beban tersebut mencakup entry pesanan, pergudangan dan pengambilan
pesanan, transportasi ke konsumen, dan penagihan piutang. Secara konseptual,
beban-beban ini memiliki perilaku yang lebih serupa dengan biaya produksi
daripada biaya pemasaran; yaitu, banyak daripadanya yang merupakan biaya
teknik. Kendati demikian, banyak perusahaan yang memasukkan beban-beban
tersebut dalam anggaran pemasaran, karena beban tersebut cenderung menjadi
tanggung jawab dari organisasi pemasaran.
e) Beban Umum dan
Administratif.
Ini merupakan
beban dari unit-unit staf, baik di kantor pusat maupun di unit bisnis. Secara
keseluruhan, beban-beban ini merupakan biaya diskresioner, walaupun beberapa
komponennnya (seperti biaya pembukuan dalam departemen akuntansi) merupakan
biaya teknik.
f) Beban
Penelitian dan Pengembangan.
Anggaran
penelitian dan pengembangan (litbang) menggunakan salah-satu dari dua
pendekatan, atau kombinasi dari keduanya. Dalam pendekatan pertama, jumlah
total merupakan fokusnya. Jumlah tersebut mungkin merupakan tingkat pengeluaran
saat ini yang disesuaikan dengan inflasi; ataupun jumlah yang lebih besar,
dengan keyakinan bahwa lebih banyak uang yang dapat dibelanjakan pada waktu
yang baik, jika perusahaan memperkirakan suatu peningkatan dalam pendapatan
penjualan atau jika terdapat peluang yang baik untuk mengembangkan suatu produk
atau proses baru secara signifikan.
g) Pajak
Penghasilan.
Walaupun baris
paling bawah adalah pendapatan setelah pajak penghasilan, beberapa perusahaan
tidak mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan anggaran untuk unit
bisnis. Hal ini disebabkan karena kebijakan pajak penghasilan ditetapkan kantor
pusat.
Anggaran-anggaran lain
Meskipun fokus
utama adalah pada penyusunan anggaran operasi, anggaran yang lengkap juga
meliputi anggaran modal, anggaran neraca, dan anggaran laporan arus kas.
a) Anggaran Modal.
Anggaran modal
menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah sekaligus
untuk proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan tingkat yang lebih
tinggi. Anggaran ini biasanya disusun secara terpisah dari anggaran operasi dan
oleh orang yang berbeda.
b) Anggaran Neraca.
Anggaran neraca
menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup dalam
anggaran operasi maupun anggaran modal. Secara keseluruhan, anggaran neraca
bukanlah alat pengendalian manajemen, namun beberapa bagiannya memang
bermanfaat untuk pengendalian.
c) Anggaran
laporan Arus Kas.
Anggaran
laporan arus kas menunjukkan berapa banyak yang yang dibutuhkan selama tahun
tersebut yang akan dipasok laba ditahan dan berapa banyak, jika ada, yang harus
diperoleh dari pinjaman atau dari sumber-sumber luar lainnya. Hal ini,
tentunya, adalah penting untuk perencanaan keuangan.
d) Manajemen
Berdasarkan Tujuan.
Tujuan keuangan
dimana manajer bertanggung jawab untuk mencapainya selama tahun anggaran
ditetapkan dalam anggaran yang telah dijelaskan di atas. Implisit dalam jumlah
anggaran juga terdapat tujuan-tujuan tertentu: membuka kantor penjualan baru,
memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan, memasang sistem
komputer baru, dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi
eksplisit. Proses melaksanakan hal-hal tersebut disebut sebagai manajemen
berdasarkan tujuan (Management by objective MBO).
2.7 Proses
Penyusunan Anggaran
1. Organisasi
Departemen
Anggaran dan Komite Anggaran.
Departemen
anggaran biasanya melapor ke kontroler korporat, menangani arus informasi dari
sistem pengendalian manajemen. Komite anggaran terdiri dari anggota-anggota
manajemen senior, seperti Chief Executive Officer (CEO), Chief Operating
Officer (COO), dan Chief Financial Officer (CFO). Komite tersebut
meninjau dan menyetujui atau menyesuaikan masing-masing anggaran.
2. Penerbitan
Pedoman
Langkah pertama
dalam proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur
penyusunan anggaran, untuk disebarkan ke semua manajer. Pedoman ini adalah yang
dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai
dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja
perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.
3. Usulan Awal
Anggaran
Menggunakan
pedoman tersebut, manajer pusat tanggung jawab, dibantu dengan stafnya,
mengembangkan permintaan anggaran, Karena sebagian besar pusat tanggung jawab
akan memulai tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan sumber daya lain
yang sama seperti yang mereka miliki saat ini, maka anggaran ini didasarkan
pada tingkatan yang ada, yang dikemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman.
4. Negosiasi
Pembuat
anggaran mendiskusikan usulan anggaran dengan atasannya. Ini merupakan inti
dari proses tersebut. Alasan cenderung untuk menilai validitas dari tiap
penyesuaian.
5. Tinjauan dan
Persetujuan
Usulan anggaran
diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Ketika
usulan tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis mengumpulkan
potongan-potongan tersebut bersama-sama dan memeriksa totalnya. Sebagian,
analisis mempelajari konsistensi-misalnya, apakah anggaran produksi konsisten
dengan rencana volume penjualan? Persetujuan terakhir direkomendasikan oleh
komite anggaran kepada CEO. CEO juga menyerahkan anggaran yang telah
disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan. Hal ini terjadi pada bulan
Desember, tepat sebelum awal tahun anggaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Anggaran merupakan
implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah ditetapkan.
Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk
pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu.
Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit
moneter untuk periode satu tahun.
Karakteristik
Anggaran :
1) Anggaran
mengestimasi tingkat laba potensial dari suatu unit usaha.
2) Anggaran
dinyatakan dalam satuan keuangan, walaupun satuan keuangan tersebut dibantu
dengan data non keuangan (misal jumlah unit yang dijual atau diproduksi).
Anggaran umumnya
meliputi periode satu tahun
§ Anggaran
merupakan komitmen manajemen.
§ Usulan anggaran
ditelaah dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari penyusun anggaran.
§ Anggaran yang
telah disusun hanya dapat dirubah jika terjadi kondisi khusus.
§ Secara periodik,
dilakukan analisis selisih antara anggaran dengan sesungguhnya dan dijelaskan
Kegunaan anggaran :
a) Memperjelas
rencana strategi.
b) Membantu
koordinasikan kegiatan beberapa bagian dari suatu organisasi.
c) Melimpahkan
tanggung jawab kepada manajer.
d) Memperoleh
kesepakatan bahwa anggaran merupakan dasar penilaian kinerja manajer
Isi anggaran :
a) Anggaran
pendapatan.
b) Anggaran Biaya
produksi dan Biaya penjualan.
c) Anggaran biaya
pemasaran.
d) Anggaran Biaya
Adiministrasi dan Umum.
e) Anggaran
litbang.
f) Anggaran
lainnya : anggaran modal, anggaran neraca, anggaran aliran kas
Proses penyusunan anggaran :
a) Menerbitkan
pedoman penyusunan anggaran oleh staf anggaran yang disetujui manajer puncak.
b) Membuat
proposal anggaran permulaan oleh masing2 manajer pusat pertanggungjawaban.
c) Negosiasi,
yaitu mendiskusikan anggaran yang diusulkan.
d) Slack, yaitu
perbedaan Karena menurunkan tingkat penjualan atau menaikkan biaya.
e) Review dan
persetujuan oleh CEO/ Dewan direktur.
f) Revisi
anggaran, baik secara sistematis maupun kondisi khusus
3.2 SARAN
a) Perencanaan hendaknya mendahului
dalam penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka kerja sehingga tujuan
dapat tercapai
b) Hendaknya dalam pengaplikasiannya
berbanding lurus dengan anggaran,sehingga perencanaan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N.1989. The Management
Control Function.
Harvard
Business School Press.
Boston.
Kaplan, Robert, dan David Norton.1996. Balanced
Scorecard. Harvard Business School Press. Boston.
Robert N.Anthony Vijay Govindarajan.2005. Management
Control System,penerbit Salemba Empat.Jakarta
0 komentar "Definisi perencanaan dan anggaran", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar
Kita adalah penjelajah,,tinggalkanlah jejak anda dimanapun anda kunjungi.
semoga bermanfaat