Larangan Berdoa Mengharapkan Kematian Karena Ditimpa Cobaan Ekonomi Maupun Kesehatan

BAB I
Larangan Berdoa Mengharapkan Kematian Karena Ditimpa Cobaan Ekonomi Maupun Kesehatan

                Diriwayatkan oleh Muslim ( dan Bukhari ) bahwa Anas r.a. berkata, “ Rasulullah bersabda, “ Janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian karena cobaan yang tengah menimpanya. Jika ia memang mengharapkan kematian, hendaklah ia berdoa, ‘Ya Allah, perihalah hidupku jika itu yang terbaik bagiku, dan matikanlah aku jika itu yang terbaik bagiku.”
                Dalam hadist riwayat muslim dan Ahmad, Anas r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “ Janganlah salah seorang dari kamu mengharap-harapkan kematian, dan janganlah berdoa memintanya sebelum kematian itu datang kepadanya. Sebab, apabila salah seorang dari kamu mati, maka terputuslah amalnya. Seseorang yang beriman itu harus bias mengisi tambahan kebajikan dalam umurnya.”
                Diriwayatkan oleh Bukhari dari Saad bin Ubaid, Budak Abdurrahman bin Azhar, bahwa Rasulullah bersabda, “Janganlah salah seorang kalian mengharapkan kematian. Kalau ia orang baik, ia masih bias menambahi kebaikan; dan kalau ia orang jahat, mudah-mudahaan ia masih bias bertobat terlebih dahulu.”
                Diriwayatkan oleh al-Bazzari dari jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu mengharap-harapkan kematian, karena huru-hara kematian itu sangat dahsyat. Sungguh termasuk kebahagiaan jika seorang hamba panjang usianya sehingga Allah menambahi kesadaran.”
                ( Pasal 1 ) Menurut para ulama, kematian bukanlah kehilangan murni atau kemusnahan semata. Kematian adalah peristiwa terputusnya hubungan roh dengan jasad, terpisahnya jiwadari raga, pergantian keadaan, dan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Kematian adalah musibah yang paling besar. Allah menyebut kematian sebagai musibah dalam firmannya:
                “Lalu kamu ditimpa bahaya kematian”  (Al-Maidah : 106)
                Kematian memang suatu musibah dan malapetaka yang besar. Tetapi, menurut para ulama kita, musibah yang lebih besar lagi ialah lupa pada kematian itu sendiri, tidak mau mengingatnya, jarang memikirkannya, dan tidak mau beramal untuk menghadapinya. Sesungguhnya di dalam kematian itu sendiri terdapat pelajaran bagi yang mau berpikir dan mengambil sebagai pelajaran. Disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Baihaqi dari Abdullah bin Salamah bin Aslam (perawi yang dianggap dhaif oleh Daruqutni) bahwa Nabi saw. Bersabda, “Seandainya binatang itu tahu akan kematian seperti yang kamu ketahui, niscaya kamu tidak akan makan binatang yang gemuk daripadanya”.
                Diceritakan bahwa ada seorang dusun sedang menunggang seekor unta. Entah kenapa mendadak untanya jatuh lalu meninggal. Lalu, ia segera turun. Sambil berputar-putar ia berfikir apa yang sedang terjadi. Ia bertanya pada untanya, ”Hai, kenapa kamu tidak mau berdiri lagi? Lihat itu seluruh anggota tubuhmu masih utuh dan tidak ada yang terluka! Ada apa denganmu? Apa yang membuatmu begini? Apa yang menyebabkan kamu tidak bias bergerak sama sekali?” ia kemudian meninggalkan untanya begitu saja sembari terus berfikir kenapa bias terjadi seperti itu. Ia benar-benar merasa heran dan tidak habis pikir.
                Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi al-Hakim alias Abu Abdullah dalam kitabnya Nawadir al-Ushul, “Aku mndengar dari Qutaibah bin Saad dan Khatib bin Salim, dari Abdul Aziz al-Majisun,dari Muhammad ibnul-munkadir, ia berkata, ’Putra nabi Adam meninggal dunia. Adam lalu memberitahukan peristiwa itu kepada istrinya, Hawa, ‘Anakmu mati.” Hawa bertanya, “apa itu mati?Adam menjawab,’Orang mati itu tidak bias makan,tidak bias minum,tidak bias berdiri, dan tidak bisa duduk’. Mendengar itu hawa menangis keras. Adam berkata,”Sebagai wanita,kamu dan anak wanitamu wajar menangis keras seperti itu,tetapi tidak bagi aku dan anak laki-lakiku”.
                ( Pasal 2 ) Maksud kalimat ”ia masih bisa bertobat terlebih dahulu” dalm hadits di atas adalah mencari keridhaan Allah, dan satu-satunya cara ialah dengan bertobat serta tidak mengulangi dosa. Demikian dikatakan oleh al-Jauhari. Di dalam al-Quranhal itu diungkapkan oleh Allah saat menyinggung orang-orang kafir,
                “Jika mereka mengemukakanalasan-alasan maka tidaklah mereka termasuk orang-orang yang diterima alasan-alasannya.” (Fushshilat: 24)
                Sahal bin Abdullah at-Tastari berkata, “Salah seorang kalian tidak ada yang mengharap-harapkan kematian kecuali tiga orang. Yakni, orang yang tidak mengerti apa yang akan terjadi setelah peristiwa kematian, orang yang sengaja lari dari takdir Allah Ta’ala, dan orang yang sudah sangat rindu bertemu dengan Allah Azza wa Jalla.”
                Diceritakan oleh Abu Nu’aim dalam al-Hilyat (IV/278) bahwa suatu hari Malaikat Izrail a.s. turun mendatangi Nabi Ibrahim a.s. sang kekasih Allah Yang Maha Pemurah untuk mencabut nyawanya. Ibrahim berkata,”Hai malaikat maut, pernah kamu lihat ada kekasih mencabut nyawa kekasihnya sendiri?” Izrail lalu naik ke langit menemui Tuhannya untuk melaporkan hal itu. Allah berfirman menyuruh Izrail bertanya kepada Ibrahim,”Apakah kamu pernah melihat seorang kekasih yang tidak suka bertemu kekasihnya?” Izrail pun turun untuk menyampaikan pesan Tuhannya itu. Ibrahim lalu berkata, “Cabutlah nyawaku saat ini juga”.
                Abu Darda’ berkata, “Setiap orang mukmin lebih baik memilih kematian. Siapa yang tidak percaya kepadaku, sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman,
                “Janganlah sekali-kali orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka” (Ali Imran: 187)

                Kata Hayyan al-Aswad, “Kematian adalah sebuah jembatan yang menghubungkan pertemuan dua kekasih.”

Sumber :
 Imam Al-Qurtubi.2012. Rahasia Kematian,Alam Akhirat & Kiamat. Akbar Media Eka Sarana.Jakarta


0 komentar "Larangan Berdoa Mengharapkan Kematian Karena Ditimpa Cobaan Ekonomi Maupun Kesehatan", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar

Kita adalah penjelajah,,tinggalkanlah jejak anda dimanapun anda kunjungi.
semoga bermanfaat