Pasca Panen Buah |
Dalam
bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau
perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas
berada di tangan konsumen. Istilah tersebut secara keilmuan lebih tepat disebut Pasca produksi (Postproduction)yang
dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitu pasca panen(postharvest) dan pengolahan (processing).
Penanganan
pasca panen (postharvest)
sering disebut juga sebagai pengolahan primer (primary processing)
merupakan istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari mulai panen sampai
komoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya.
Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan atau penampakan,
kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusi.
Pengolahan
(secondary
processing) merupakan
tindakan yang mengubah hasil tanaman ke kondisi lain atau bentuk lain dengan
tujuan dapat tahan lebih lama (pengawetan), mencegah perubahan yang tidak
dikehendaki atau untuk penggunaan lain. Ke dalamnya termasuk pengolahan pangan
dan pengolahan industri. Penanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman
tersebut dalam kondisi baik dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau
untuk bahan baku pengolahan. Prosedur/perlakuan dari penanganan pasca panen
berbeda untuk berbagai bidang kajian antara lain:
·
Penanganan pasca panen pada komoditas perkebunan yang
ditanam dalam skala luas seperti kopi, teh, tembakau dll., sering disebut
pengolahan primer, bertujuan menyiapkan hasil tanaman untuk industri
pengolahan, perlakuannya bisa berupa pelayuan, penjemuran, pengupasan,
pencucian, fermentasi dll.
·
Penanganan pasca panen pada produksi benih bertujuan
mendapatkan benih yang baik dan mempertahankan daya kecambah benih dan vigornya
sampai waktu penanaman. Teknologi benih meliputi pemilihan buah, pengambilan
biji, pembersihan, penjemuran, sortasi, pengemasan, penyimpanan, dll.
·
Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman pangan yang
berupa biji-bijian (cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang umumnya
dapat tahan agak lama disimpan, bertujuan mempertahankan komoditas yang telah
dipanen dalam kondisi baik serta layak dan tetap enak dikonsumsi. Penanganannya
dapat berupa pemipilan/perontokan, pengupasan, pembersihan, pengeringan (curing / drying), pengemasan, penyimpanan, pencegahan serangan
hama dan penyakit, dll.
·
Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang
umumnya dikonsumsi segar dan mudah “rusak” (perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya
dan mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan,
seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput,
polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat
berupa: pembersihan, pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan,
penyimpanan dingin, pelilinan, dll.
Dari bermacam-macam penanganan pasca panen yang telah dipaparkan di atas, paper
ini akan membahas tentang penanganan Pasca Panen Buah yang termasuk ke dalam hortikultura.
Hasil panen yang memuaskan dan
banyak adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagi semua orang yang sedang
bercocok tanam. Tetapi, bagaimanakah menyimpan buah yang tepat saat pasca
panen? Mengingat buah ialah produk hortikultura yang lebih cepat rusak atau
membusuk jika disimpan dalam jangka waku tertentu. Dan akan sangat merugikan
jika akan dijual di pasaran atau perjalanan saat mentransformasi buah dari kota
ke kota dari pulau satu ke pulau yang lain atau dari negara satu ke negara yang
lain yang membutuhkan waktu yang sangat lama.
Sebelum
kita mengetahui penanganan pasca panen, kita harus mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi pasca panen. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi ialah
§ Faktor Biologi meliputi: respirasi, produksi
etilen, perubahan komposisi kimia, tingkat kehilangan air.
§ Faktor lingkungan meliputi: suhu,
kelembaban, komposisi atmosfer, etilen pada ruangan atau tempat.
Hal yang harus dilakukan penanganan pasca panen ialah :
§ Seleksi/Sortasi dan grading
Tidak
semua buah yang dipanen berkualitas baik. Untuk memenuhi kebutuhan
pasar.Seleksi (sortasi) dan grading (pengkelasan) untuk meningkatkan performen.
Kegiatan sortasi dan grading biasanya dilakukan oleh midle man, terkait dengan
harga jual.Sesuai dengan kehendak pasar dan standar mutu sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan pasar (ukuran, warna, umur, dll)
§ Pengumpulan/Penampungan
Lokasi harus
dekat dengan tempat pemanenan. Wadah penampungan sementara antara lain berupa
keranjang, peti, atau karung goni yang digunakan untuk mengangkut hasil panen
dari lapang ke gudang penyimpanan. Buah-buahan harus dihindarkan dari kontak
langsung dengan sinar matahari. Perlakuan/tindakan penanganan dan spesifikasi
wadah yang digunakan harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik buah yang
ditangani.
§ Perlakuan Sebelum Pengemasan
·
Pelilinan: tujuan untuk menghilangkan kotoran (tanah) serta residu pestisida (insektisida
atau fungisida), dapat dilakukan dengan cara menyikat buah dengan sikat halus.
·
Pelilinan: ialah perlakuan khusus bagi beberapa buah yang
bertujuan: mengurangi kehilangan air, meningkatkan umur simpan, menurangi
perkembangan penyakit, mengganti bahan lilin alami pada buah selama pencucian,
melindungi dari luka dan memperbaiki penampilan buah. Bahan lilin harus dari
bahan yang aman untuk dikonsumsi.
§ Pengemasan
Pengemasan
berfungsi untuk melindungi buah-buahan dari kerusakan fisik selama
pengangkutan. Bahan pengemas luar bisa terbuat dari kayu, rotan, bambu atau
karton bergelombang. Sedangkan pengemasan untuk tingkat pengecer (disebut
kemasan dalam) biasanya terbuat dari film plastik, kertas, plastik tercetak
atau bahan campuran dari kertas dan plastik.
§ Penyimpanan
Tujuan
penyimpanan adalah untuk mempertahankan mutu dan kesegaranbuah-buahan serta
untuk memperpanjang masa simpannya. Berbagai teknologi penyimpanan telah banyak
dilakukan untuk mempertahankan umur simpan buah diantaranya dengan metode:
·
CAS (controlled atmosphere storage),
·
MAP(modified atmosphere
packaging).
§ Pemeraman
Pemeraman(ripening)
adalah proses untuk merangsang pematangan buah agar matang merata dengan
menggunakan bantuan gas karbit atau etilen dan suhu yang digunakan berkisar
18-28°c dan harus diperhatikan karateristik biologis/fisiologis dari komoditas
tersebut dengan tidak mencampurkan komoditas yang mempunyai sifat/karateristik
fisiologis yang berbeda dalam satu tempat atau satu proses.
§ Transportasi
Perlu
diperhatikan:
·
Sifat/karakteristik jenis produk yang diangkut,
·
Lamanya perjalanan,
·
Serta alat/sarana pengangkutan yang digunakan.
·
Buah yang diangkut sebaiknya terhindar dari sinar matahari secara
langsung selama pengangkutan
Buah yang
diangkut agar dijaga dari kemungkinan
·
Terjadi benturan,
·
Gesekan dan tekanan yang terlalu berat sehingga dapat menimbulkan
kerusakan atau menurunnya mutu produk tersebut.
§ Pengolahan Buah
Pengolahan
adalah proses perubahan bentuk dari bahan mentah menjadi bahan pangan,
perubahan yang terjadi bisa fisik, kimia atau biokimia. Tujuan pengolahan
adalah mengawetkan bahan pangan sedemikian rupa sehingga bahan dapat disimpan
dalam jangka waktu yang lama. Dengan pengolahan buah-buahan yang melimpah atau
tidak memenuhi standar mutu dapat diolah menjadi produk yang lebih awet dan
nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Sumber referensi
:
0 komentar "Penanganan Pasca Panen Buah", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar
Kita adalah penjelajah,,tinggalkanlah jejak anda dimanapun anda kunjungi.
semoga bermanfaat