Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Pengenalan
Mikroorganisme serta Klasifikasinya”.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
Pekanbaru, 14 Mei 2009
Harry Sugestiadi
Pengenalan Mikroorganisme serta Klasifikasinya
Pendahuluan
Klasifikasi
dan identifikasi adalah dua hal yang berbeda tetapi saling berhubungan dalam
taksonomi. Klasifikasi dapat diidentifikasikan sebagai penyusunan organisme
kedalam grup taksonomi(taksa) dengan berdasarkan persamaan atau hubungan.
Klasifikasi organisme prokariota seperti bakteri memerlukan pengetahuan yang
didapat dari pengalaman dan juga teknik observasi, sifat biokimia, fisiologi,
genetik dan morfologi yang sering penting untuk menggambarkan sebuah takson.
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme
yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan
alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain. Cakupan
dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis,
sehingga diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasifikasian.
Klasifikasi adalah suatu istilah yang berkaitan
dan sering kali digunakan atau dipertukarkan dengan taksonomi. Taksonomi adalah
ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematis organisme kedalam kelompok
atau kategori yang disebut taksa (tunggal, takson) tetapi penyusunan taksonomi
mikroorganisme mensyaratkan diidentifikasi sebagai mana mestinya dan diberi
nama. Kegiatan secara keseluruhan, yakni tentang pengklasifikasian penamaan dan
pengidentifikasian mikroorganisme, disebut sebagai sistematika mikroba.
Menyusun sistematik dalam dunia mikroorganisme
bukanlah pekerjaan yang mudah kesulitan pertama yang kita hadapi ialah
menentukan apakah mikroba itu golongan hewan atau golongan tumbuhan.
Setelah leeuwenhoek menyelami dunia mikroorganisme
, sarjana Zoologi seperti Muller (1773) dan erlenberg (1838) menggolongkan
bakteri pada protozoa. Baru pada tahun (1873), Cohn sarjana botani bangsa
Jerman, mengetahui adanya ciri-ciri yang menyebabkan ia lebih condong
menggolongkan bakteri (salah satu mikroorganisme) pada tumbuhan. Klasifikasi
bakteri secara agak lengkap pada tahun 1875, dan sejak itu diadakan
penyempurnaan secara berangsur-angsur sampai sekarang.
Banyak kesulitan dalam mengklasifikasikan
mikroorganisme. Misalnya dalam klasifikasi bakteri. Kriteria dalam kalasifikasi
berbeda dengan mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi dan hewan tingkat
tinggi yang didasarkan terutama pada sifat-sifat marfologisnya. Tetapi hal ini
sulit dilaksanakan pada bakteri, sehingga klasifikasi bakteri di dasarkan
sebagian pada sifat-sifat morfologi, dan sifat-sifat fisiologinya termasuk
imunologi.
Banyak bakteri di bawah mikroskop menunjukkan
bentuk morfologi yang sama, tetapi sifat-sifat fisiologi mereka berlainan sama
sekali.
Ada beberapa golongan bakteri yang sama bentuknya,
tetapi yang satu dapat mencernakan asam amino tertentu, sedangkan yang lainnya
tidak. Ada pula suatu golongan yang dapat menyebabkan suatu penyakit, sedang golongan
yang lain tidak. Maka jelaslah bahwa kesukaran kita untuk menetapkan spesies
berdasarkan sifat-sifat morfologi saja.
Rumusan Masalah
Adakah peranan penting mikroba bagi kehidupan.
Tujuan
Ø Mengetahui klasifikasi dan identifikasi suatu
mikroorganisme
Ø Mengetahui manfaat mikroorganisme bagi kehidupan.
Pembahasan
Klasifikasi dan Identifikasi
Dalam semua cabang biologi diperluan pencirian,
klasifikasi dan identifikasi. Klasifikasi merupakan proses untuk mengenali dan
mengelompokkan organisme hidup. Klasifikasi merupakan bagian dari bidang ilmu
sistematik. Tujuan klasifikasi ialah mengatur kedudukan dari berbagai organisme
di alam. Jika diketahui ciri-ciri suatu mikroorganisme, maka dapat dilakukan
perbandingan sehingga terlihat persamaan dan juga perbedaan dnegan organisme
lainnya. Hal ini dapat disamakan dengan membuat tabel periodik bagi unsur kimia
sehingga terlihat keterkaitan antara unsur kimia tersebut.
Klasifikasi dan identifikasi mikroorganisme
haruslah diketahui terlebih dahulu karakteristik atau ciri-ciri mikroorganisme.
Oleh karena ukurannya yang sangat kecil, tidaklah mungkin bagi kita untuk
mempelajari 1 mikroorganisme saja, sehingga yang dipelajari adalah
karakkteristik suatu biakan yang merupakan populasi dari suatu mikroorganisme.
Ciri-ciri utama dari suatu mikroorganisme dikelompokan sebagai berukut : .
1. Morfologi
Mikroba pada umumnya sangat kecil : ukurannya dinyatakan dalam mikrometer (μm)
.
1μ m = 0,001 mm.
Oleh karena ukurannya yang kecil diperlukan mikroskop untuk melihat
mikroba. Mikroskop yang digunakan tergantung pada kecermatan yang diinginkan
oleh peneliti.
2. Sifat Kimiawi
Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel
mikroba diberi perlauan kimiawi, maka sel ini memperlihatkan susunan kimiawi
yang spesifik. Sebagai contoh, bakteri Gram negatif memiliki lipopolisakarida
dalam dinding selnya, Sedangkan bakteri Gram positif tidak. Sebaliknya pada
banyak bakteri Gram positif terdapat asam teikoat. Bahan kimia ini tidak
ditemukan pada gram negatif. Dinding sel fungsi dan algae berbeda dari bakteri.
Pada kelompok virus, pembagian dilakukan berdasaran asam inti yang dikandung,
apakah merupakan DNA atau RNA
3. Sifat Biakan
Zat hara yang diperlukan oleh setiap
mikroorganisme berbeda ada mikroorganisme yang hanya dapat hidup dan tumbuh
bila diberikan zat hara yang kompleks (serum, darah). Sebaliknya ada pula yang
hanya memerlukan bahan inorganik saja atau bahan organik (asam amino,
karbohidrat, purin, pirimidin, vitamin, koenzim) selain itu beberapa mikroorganisme
hanya dapat tumbuh pada sel hidup, berupa inang, telur, bertunas, biakan
jaringan.
4. Sifat Metabolisme
Proses kehidupan dalam sel merupakan suatu
rentetan reaksi kimiawi yang disebut metabolisme. Berbagai macam reaksi yang
terjadi dalam metabolisme dapat digunakan untuk mencirikan mikroorganisme
5. Sifat Antigenik
Bila mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan
terbentu antibodi yang mengikat antigen. Antigen merupakan bahan kimia tertentu
dari sel mikroba. Antibodi ini bersifat sangat spesifik terhadap antigen yang
menginduksinya. Oleh karena mikroorganisme memiliki antigen yang berbeda, maka
antibodi dapat digunakan untuk mencirikan (rapid indentification) terhadap
mikroorganisme. Reaksi ini sangat sepesifik sehingga dapat disebut sebagai lock
and key system.
6. Sifat Genetik
DNA kromosomal mikroorganisme memiliki bagian yang
konstan dan spesifik bagi mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan
untuk pencirian mikroorganisme.
Susunan basa DNA
Untuk perbandingan di gunakan mol % G+C
7. Patogenitas
Mikroba dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya
untuk menimbulkan penyakit merupakan ciri khas mikroorganisme tersebut selain
itu terdapat pula bakteri yang memakan bakteri lainnya (Bdellovibrio)
dan virus (bakteriofag)yang menginfesi dan menghancurkan bakteri.
8. Sifat Ekologi
Habitat merupakan sifat yang mencirikan
mikroorganisme. Mikroorganisme yang hidup di lautan berbeda dengan air tawar.
Mikroorganisme yang terdapat dalam rongga mulut berbeda dengan saluran
pencernaan.
Perkembangan Klasifikasi
Pada klasifikasi “Five-kingdom System. Pembagian didasarkan pada cara
pengambilan zat hara yaitu :
a. Forosintesis
b. Absorpsi
c. Ingesti
Prokariot termasuk dalam Monera, cara mengambilan
zat hara tidak melalui ingesti. Yukariot uniseluler termasuk protista, ketiga
macam pengambilan zat hara terlihat dalam kelompok ini. Mucroalgar bersifat
forosintetik, Protozoa dengan ingesti dan protista lainnya dengan absorpsi.
Selain itu ada pula yang melakukan kombinasi. Mikroorganisme masuk dalam :
a. Monera (bacteria dan cyanobacteria)
b. Protista (microalgae dan protozoa)
c. Fungsi (yeasts dan mold)
Tabel. Perkembangan Klasifikasi
Two-Kingdom
system
Lennaeus
|
Four-Kingdom
System
Capeland
|
Five-Kingdom
system
Whitaker
|
Animalia
Plantae
|
Monera
Protoctista
Metaphyta
Metazoa
|
Monera
Protista
Plantac
Fungsi
Animalia
|
Koefisien Kesamaan
Kesamaan ini dapat dinyatakan dalam derajat
kesamaan atau perbedaan. Derajat perbedaan sangat berguna oleh karena
menunjukkan beberapa banyak organisme yang diteliti berbeda dengan organisme
lain. Dengan mengetahui koefisien kesamaan dapat disusun Cluster dari organisme
yang serupa
Beberapa metode utuk menentukan derajat kesamaan
a. Cluster analysis
b. Phenogram / dendrogram
c. Ordination methods
Menggunakan Principal component analysis
d. Similarity Matrix
Keterkaitan Sifat Genetik
Metode klasifikasi yang paling cermat adalah
keterkaitan sifat genetika anta organisme. Metode ini paling obyektif dan
didasarkan pada DNA. Pada tahun 1960, cabang ilmu yang disebut biologi
molekuler menggunakan teknik untuk melihat kesamaan DNA antar organisme. Pada
mulanya kesamaan yang dibadingkan hanyalah % mol G + C saja. Organisme yang
berkaitan erat memiliki % G +C yang sama, sebaliknya organisme yang jauh
berbeda memiliki nilai % G + C yang berbeda pula. Namun demikian, organisme
yang tidak berkaitan mungkin saja memiliki % G + C yang sama. Oleh karena itu
dicari metode perbandingan yang lebih cermat dengan cara membandingkan urutan
dari nukleotida. Urutan nukleotida inilah yang merupakan ciri dasar suatu
organisme.
Metode yang sering digunakan untuk melihat keterkaitan genetik adalah :
- Homologi DNA
DNA dipanaskan sehingga terurai menjari untaian
tunggal. Untaian tunggal ini kemudian dicampur dengan organisme lainnya dan
didinginkan kembali. Bila dua organisme ini berkaitan erat maka akan terbentuk
Heterodupleks. Ini berarti untaian dari satu organisme akan berpasangan dengan
untaian dari organisme lainnya. Bila tidak ada keterkaitan tidak akan terlihat
heterodupleks. Metode ini paling berguna dalam tingkat klasifikasi species.
- Homologi RNA ribosom dan
ribosomal RNA oligonukleotida
Dua organisme dapat saja tidak erat kaitannya,
tetapi masih memperlihatkan homologi DNA. rRNA yang disandi oleh sebagian DNA
yang disebut sebagai RNA sistron. Pada bakteri ternyata rRNA cistron ini
“highlyy conserved” lestari. Ini berarti bahwa selama evolusi cistron ini
memperlihatkan perubahan yang lebih sedikit di badingkan dengan bagian DNA yang
lain
Taksonomi Mikroba
a. Dasar Pengelompokan
Taksonomi merupakan cara atau upaya pengelompokan
jasad hidup di dalam kelompok atau takson yang sesuai. Pertama kali
pengelompokan ini hanya untuk lingkungan tumbuh-tumbuhan dan hewan, tetapi
ternyata bahwa untuk mikroba pun dapat digunakan.
Mikroba sesuai dengan bentuk dan sifatnya termasuk
kedalam Dunia tumbuh-tumbuhan. Sehingga kalau sebelumnya dunia tersebut hanya
terbagi kedalam dua kelompok besar yaitu :
1.
Monocotyledoneae, yaitu tumbuh-tumbuhan yang mempunyai keping biji tunggal.
2.
Dicotyledoneae, yaitu tumbuh-tumbuhan yang mempunyai keping biji dua, maka
sekarang akan bertambah dengan 1 kelompok besar lainnya.
3.
Acotyledoneae, atau tumbuh-tumbuhan tanpa keping biji, yaitu Cryptogamae (kriptos
= tersembunyi/tidak ada atau tidak nampa, gamae = alat perkembangbiak).
Mikroba termasuk kedalam kelompok ke-3 tersebut
sesuai dengan sifat alat untuk perkembangbiakannya.
Dari segi mikrobiologi sendiri, dunia Mikroba
terbagi menjadi dua kelompok besar lainnya, pembagian ini berdasarkan kepada
ada tidaknya inti, baik yang sudah terdiferensiasi ataupun yang belum. Yaitu :
1.
Prokaryota, yaitu kelompok mikroba yang tidak mempunyai inti yang jelas atau
tidak terdiferensiasi. Kedalam kelompok ini termasuk :
a) Bakteria,
b) Mikro-alga
biru-hijau (BGA = blue-green algae),
2.
Karyota, yaitu kelompo mikroba yang sudah mempunyai inti yang jelas atau sudah
terdiferensiasi. Kedalam kelompok ini termasuk :
a) Jamur, termasuk
didalamnya ragi,
b) Mikro-alga
lainnya
Walaupun ada kelompok kehidupan atau jasad lain
yang dianggap hirup berdasarkan kepada bentuk dan sifatnya tidak sama dengan
mikroba tetapi mengingat kepentingan dan asosiasi kehidupannya, ada dua
kelompok besar lain yang umumnya dimasukkan kedalam Dunia Mikroba yaitu :
1. Protozoa
2. Virus
Klasifakasi Bakteri
Umumnya berbentuk 1-sel atau sel tunggal atau
uniseluler, tidak mempunyai klorofil berkembangbiak dengan pembelahan sel atau
biner. Karena tidak mempunyai klorofil, bakteri hidup sebagai jasad yang
saprofitik ataupun sebagai jasad yang parasitik. Tempat hidupnya tersebar di
mana-mana, sejak di udara, di dalam tanah, didalam air, pada bahan-bahan, pada
tanaman ataupun pada tubuh manusia atau hewan.
Kriteria untuk Klasifikasi Bakteri
Kriteria sesuai untuk tujuan klasifikasi bakteri
termasuk sifat-sifatnya telah diterangkan dalam bab terdahulu, informasi yang
penting dapat diketahui secara mikroskopis dengan melihat lapisan sel dan ada
atau tidaknya struktur khusus misalnya spora atau flagella. Prosedur pewarnaan
seperti pewarnaan gram dapat memberikan perkiraan bakteri memiliki kekerabatan
yang dekat. Hal ini merupakan petunjuk awal bahwa keragaman kimiawi DNA dari
organisme yang berbeda dapat menjadi indikasi adanya kekerabata genetik. Studi
fisik membuktian bahwa kekerabatan DNA dari organisme yang sama dapat dikenal
dengan tingkat kemampuan kromosom DNA untuk dikawin silangkan.
Tabel . Tingkat Taksonomi
Tingkatan
Resmi
|
Contoh
|
Kingdom
|
Prokaryotae
|
Divisi
|
Gracilicutes
|
Klas
|
Scotobacteria
|
Ordo
|
Eubacteriales
|
Famili
|
Entobacteriaceae
|
Genus
|
Escherichia
|
spesies
|
Coli
|
Penyusunan urutan DNA telah menjadi prosedur rutin
di laboratorium dan perbandingan susunan DNA diantara beragam gen dapat
menggambarkan hubungan mereka perbedaan susunan DNA diantara gen-gen yang
tersebar secara cepat dapat digunakan untuk menentukan jarak genetik dari
gen-gen yang berhubungan dekat, dan perbedaan susunan di antara gen-gen yang
tersebar secara lambat dapat digunakan untuk mengukur hubungan dalam kelompok
bakteri yang hubungannya jauh.
Ribosom memiliki pesan penting dalam sintesa
protein. Gen penanda RNA ribosom dan protein ribosom telah diturunkan melalui
evolusi dan telah disebarkan lebih lambat daripada gen kromosom lainnya.
Perbandingan susunan dari 165S RNA ribosom dari berbagai sumber biologis
menunjukkan adanya hubungan evolusi diantara organisme yang sangat beragam dan
menunjukkan adanya kingdom baru, yaitu Arecbaebacteria.
Penemuan terbaru, hibridisasi DNA dengan rangkaian
oligonukleotida padat telah digunakan untuk mengidentifikasi spesies.
Klasifikasi Virus
a. Virus Bakterial
Bakterifage (fage) adalah virus yang menginfeksi
bakteri dan hanya dapat bereproduksi di dalam sel bakteri. Kemudahan relatif
dalam penangannya dan kesederhanaan infeksi fage bakteri membuatnya menjadi
suatu sistem model bagi penelaahan patogenesitas virus maupun banyak masalah
dasar di dalam biologi, termasuk biologi seluler dan molekular serta imunologi
Fage pada hakekatnya terdiri dari sebuah inti asam
nukleat yang terkemas di dalam selubung protein pelindung. Reproduksi virus
bakterial yang virulen mencakup urutan umum sebagai berikut : adsorbsi partikel
fage, penetrasi asam nukleat, replikasi asam nukleat virus, perakitan
partikel-partikel fage baru, dan pembebasan partikel-partikel fage ini di dalam
suatu ledakan bersamaan dengan terjadinya lisis sel inang, fage-fage virulen
telah digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bakteri patogenik.
b. Virus Hewan dan Tumbuhan
Virus hewan dan virus tumbuhan adalah parasit
intraseluler obligat yang sangat kecil. Setiap virus mempunyai sebuah inti
pusat asam nukleat dikelilingi oleh kapsid. Secara morfologis, virus hewan dan
virus tumbuhan dapat ikosashedral, halikal bersampul atau kompleks.
Proses replikasi virus dimulai dengan melekatnya
virion pada sel inang. Peristiwa ini disusul dengan penetrasi dan pelepasan
selubung, biosintesis komponen-omponen virus dan perakitan serta pematangan
virion. Proses ini diakhiri dengan pembebasan virus dari sel inang.
Sistem yang secara paling luas digunakan untuk
klasifikasi virus terlihat pada sistem ini, yang diperkenalkan oleh A. Loff dan
kawan-kawan dalam tahun 1962, virus dikelompokkan menurut sifat virionnya yaitu
semacam asam nukleat, bentuk susunan kapsid, ada tidaknya selubung dan ukuran
kapsid. Pembagian lebih lanjut didasarkan atas sifat-sifat lain virion itu,
seperti sejumlah untaian asam nukleat (satu atau dua, sifat pertumbuhan virus,
seperti sejumlah untaian asam nukleat (satu atau dua, sifat pertumbuhan virus,
seperti kedudukan tempat sintesis virus di dalam sel dan hubungan timbal balik
antara inang dan virus, seperti digambarkan oleh kisaran inang. Sistem ini
dimaksudkan untuk menggambarkan klasifikasi alami atau filogenik, berarti
sistem ini bukannya mencoba menggambarkan hubungan evolisoner atara
virus-virus. Hubungan yang sama sekali tidak jelas melainkan sistem ini
menggolongkan virus berdasarkan susunan biasa sifat-sifat kimiawi dan
strukturnya yang merupakan sifat tetap yang dapat ditentukan dengan cermat.
Klasifikasi Jamur
Bentuknya sel tunggal (misal pada ragi), kemudian
serat atau filamen (paling banyak di dapatkan), sampai dengan telah membentuk
tubuh lengkap yang dinamakan tubuh-buah (misalkan pada jamur merang. Mushrooms,
dan sabagiannya). Seperti bakteria, Jasad ini tidak mempunyai klorofil, karena
dia hidup secara saprofik ataupun parasitik
Klasifikasi Alga-Hijau
Bentuknya sama seperti BGA, walaupun ada beberapa
yang sudah mempunyai tubuh lengkap dengan bagian-bagian yang dinamakan akar
batang dan daun walau semuanya bersifat semu (Chara dan Nitella).
Didapatkan dimana-mana, terutama pada tanah yang
lembab, pada air, menempel pada tanaman ataupun bersifat endofitik (hidup di
dalam jaringan jasad lain). Misal pada Hydra, atau menempel pada tubuh jasad
lain (kulit kura-kura) sehingga kelihatannya hewan tersebut mempunyai klorofil
karena berawarna hijau. Ada beberapa yang hidup secara simbiosis dengan jamur
membentuk jasad baru yang disebut lichenes (lumut kerak).
Klasifikasi Alga-Biru Hijau
Berbentuk sel tunggal atau filamen (serat) yang
disekelilingnya diselimuti oleh seludang yang terdiri dari lendir
(polisakharida), atau berbentuk koloni sederhana.
Termasuk kedalam kelompok jasad yang fotosintetik
karena mempunyai klorofil, disamping pigmen lainnya seperti fikobilin (biru),
fukosantin (coklat) dan fukoeritrin (merah) hidup didalam air, di dalam tanah
yang lembab atau bersimbiosis dengan jasad lain, sejak paku-pakuan (Azolla)
didalam rongga udara daunnya, atau dengan tanaman tinggi (Cassuarina)
dengan membentuk akar karang
Peran mikroorganisme dalam khidupan
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang
mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal
mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan
antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi
dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang
tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri
yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan
menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena
ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang
telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan
disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk
perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah
ada.
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
Peranan yang Merugikan
- Penyebab penyakit, baik
pada manusia, hewan maupun tumbuhan
Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium
diphtheriae penyebab dipteri.
- Penyebab kebusukan makanan
(spoilage)
Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan
oleh beberapa jenis bakteri yang tumbuh dalam makanan tersebut. Beberapa di
antara mikroorganisme dapat mengubah rasa beserta aroma dari makanan sehingga
dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk. Dalam pembusukan daging,
mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik mampu merombak
protein-protein. Pada proses pembusukan sayur dan buah, mikroorganisme
pektinolitik mampu merombak bahan-bahan yang mengandung pektin yang terdapat
pada dinding sel tumbuhan (Tarigan, 1988). Mikroorganisme seperti bakteri,
khamir (yeast) dan kapang (mould) dapat menyebabkan perubahan
yang tidak dikehendaki pada penampakan visual, bau, tekstur atau rasa suatu
makanan. Mikroorganisme ini dikelompokkan berdasarkan tipe aktivitasnya,
seperti proteolitik, lipolitik, dll. Atau berdasarkan kebutuhan hidupnya
seperti termofilik, halofilik, dll.
Peranan yang Menguntungkan
Banyak yang menduga bahwa mikroorganisme membawa
dampak yang merugikan bagi kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia, misalnya
pada bidang mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan
mikroorganisme yang patogen yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat
kehidupannya yang khas. Meskipun demikian, masih banyak manfaat yang dapat
diambil dari mikroorganisme-mikroorganisme tersebut. Penggunaan mikroorganisme
dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang pertanian,
kesehatan, dan lingkungan. Beberapa manfaat yang dapat diambil antara lain
sebagai berikut:
Bidang pertanian
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat
digunakan untuk peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2,
siklus nutrien, dan peternakan hewan. Nitrogen bebas merupakan komponen
terbesar udara. Unsur ini hanya dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk
nitrat dan pengambilan khususnya melalui akar. Pembentukan nitrat dari nitrogen
ini dapat terjadi karena adanya mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan
secara bertahap oleh beberapa genus bakteri secara sinergetik.
Kajian religi:
Surat An-Nur 45:
45. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian
dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan
dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
Surat An-Nahl 12:
12. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang memahami (nya).
Surat Al-Baqaroh 164:
164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam
dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,
dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan.
KESIMPULAN
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme
yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan
alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain.
Klasifikasi adalah suatu istilah yang berkaitan dan sering kali digunakan
atau dipertukarka dengan taksonomi.
Mikroorganisme terbagi menjadi dua kelopok yaitu:
1. Karyota, yaitu kelompok mikroba yang sudah
mempunyai inti yang jelas atau sudah terdiferensiasi.
2. Prokaryota, yaitu kelompok mikroba yang
tidak mempunyai inti yang jelas atau tidak terdiferensiasi.
Ciri-ciri utama suatu mikroorganisme yaitu:
a) Morfologi
b) Sifat Kimiawi
c) Sifat Biakan
d) Sifat Metabilisme
e) Sifat Antigenik
f) Sifat Genetik
g) Patogenitas
h) Sifat Ekologi
Mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun
yang menguntungkan yaitu:
Peranan yang Merugikan
- Penyebab penyakit, baik
pada manusia, hewan maupun tumbuhan
Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium
diphtheriae penyebab dipteri.
- Penyebab kebusukan makanan
(spoilage)
Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri
yang tumbuh dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme
dapat mengubah rasa beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan
mikroorganisme pembusuk.
Peranan yang Menguntungkan
Contoh dalam bidang pertanian mikroorganisme dapat digunakan untuk
peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan
peternakan hewan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonymous. 2008. klasifikasi mikroba.(online)
(http//www.pustaka.co.id) diakses tanggal 22 Desember 2008.
2. Anonymous.2008.identifikasi mikroba.(online)(http//www.Pustaka.co.id)
diakses tanggal 22 Desember 2008.
3. Budiyanto Mak, 2008. Hand Out dan Klasifikasi Mikroba.
Malang : Universitas Muhammadiyah Malang
4. Dwijoseputro, 1990. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta :
Djambatan
5. Suriawira U, 1995. Pangantar Mokrobiologi Umum. Bandung
: Angkasa
0 komentar "Pengenalan Mikroorganisme serta Klasifikasinya", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar
Kita adalah penjelajah,,tinggalkanlah jejak anda dimanapun anda kunjungi.
semoga bermanfaat