BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan pertanian peran alat dan mesin
pertanian sangatlah menunjang dalam pengerjaan,pengelolaan,hingga pengolahan
hasil pertanian menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, di fakultas-fakultas pertanian
setiap Universitas mengajarkan Mata kuliah Mekanisasi Pertanian begitu juga yang
berada di Fakultas Pertanian di Universitas Riau mengajarkan tentang alat dan
mesin pertanian.Untuk lebih memsinergikan ilmu teori dan praktek,maka juga
dilaksanakan praktikum mekanisasi pertanian dengan dibimbing oleh seorang
asisten. Dengan demikian diharapkan teori dan aplikasinya dilapangan lebih
dapat dipahami.
Adapun alat dan mesin pertanian tersebut yaitu
alat-alat dalam mengolah tanah seperti traktor dua roda, traktor empat roda,
dll. Penggunaan alat-alat dan mesin pertanian ini diharapkan mampu mengoperasikan traktor
tersebut dilahan yang sudah disediakan oleh dosen atau fakultas. Dengan mata
kuliah ini mahasiswa akan mempunyai bekal untuk mengoperasikan traktor tersebut
di kemudian hari
1.2 Tujuan
Dalam pembuatan laporan ini bertujuan agar:
Ø Mahasiswa
mengetahui jenis-jenis alat dan mesin pertanian
Ø Mahasiswa
dapat mengoperasikan alat-alat dan mesin pertanian dengan baik dan benar
Ø Mahasiswa
dapat menghitung efektifitas penggunaan peralatan dan mesin pertanian
Ø Mahasiswa
mengetahui cara menanam cabe yang baik dan benar
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan laporan ini yaitu
Ø Laporan
ini bisa menjadi pegangan bagi mahasiswa
Ø Akan
didapatkan teknik pengoperasian alat dan mesin pertanian yang baik dan benar
Ø Diharapkan
dapat menanam cabe yang baik
1.4 Sistematika
Penulisan
Bab I : Pada bab ini berisi tentang kenapa
mempelajari mata kuliah mekanisasi pertanian ini.
Bab II : Pada
bab ini berisi tentang definisi dari alat-alat dan mesin pertanian, serta
kegunaannya bagi pertanian.
Bab III : Pada
bab ini akan dijelaskan tentang alat-alat dan mesin pertanian yang akan
digunakan dalam praktikum.
Bab IV : Pada
bab ini akan dijelaskan tentang cara pengoperasian dari alat-alat dan mesin
pertanian yang dilakukan saat praktikum.
Bab V : Pada bab ini akan dijelaskan tentang cara
perhitungan dari penggunaan alat-alat dan mesin pertanian tersebut
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Definisi Traktor 2
Roda
Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros
roda tunggal dan dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara
3-12 hp. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder
tunggal.
Gambar 2.1: Traktor tangan
Keterangan gambar:
1.
Lamp
2.
Engine
3.
Clutch
4.
Gearbox
5.
Handlebar
6.
Speed-changing
7.
Clutch-brake handle
8.
Throttle control handle
9.
Steering hand grip
10. Traction adapter
11. Driving wheel
12. Frame
Gambar 2.2: Traktor tangan
Keterangan:
1.
As (poros) roda
2.
Tuas kopling kemudi
belok kanan
3.
Stang kemudi
4.
Tuas gas
5.
Kemudi pembantu
6.
Tuas persneleng utama
7.
Tuas kopling utama
8.
Tuas persneleng cepat
lambat
9.
Tuas penyangga depan
10. Gantungan
pisasu rotary
11. Pully
penegang
12. Penyangga
depan
13. Kerangka
14. Pemberat
depan
15. Pully
mesin
16. V-belt
17. Pully
utama
18. Penutup
V-belt
19. Gear
box (rumah persneleng)
20. Tutup
kotak peralatan
21. Tombol
lampu dan bel
22. Tuas
kopling kemudi belok kiri
23. Tuas
persneling mesin rotari
24. Ban
2.1.1 Ukuran Traktor 2
Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Traktor
tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
2. Traktor
tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
3. Traktor
tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp
Pada
saat praktikum kita menggunakan traktor tangan dengan merk Yanmar dengan
spesifikasi yaitu:
1.
Nama : Hand Traktor
(traktor tangan)
2.
Fungsi : Untuk
mengolah, membalikkan tanah dan mengangkut hasil pertanian
3.
Merk : Yanmar
4.
Model/type : YZA 120
5.
Negara pembuat : Jepang
6.
Tahun pembuatan : 1997
7.
Dimensi : Panjang
(2160 mm), lebar (730 mm), tinggi (1330 mm)
8.
Jumlah Transmision Forward : 6
9.
Jumlah Transmision Reserver : 3
Model
|
YST 90 DX
|
||
Dimensi
|
Berat total
|
Kg
|
130
|
Panjang
|
mm
|
2360
|
|
Lebar
|
mm
|
816
|
|
Tinggi
|
mm
|
1205
|
|
Transmisi
|
Tipe
|
Kombinasi gigi & rantai
|
|
Belok
|
Kopling samping
|
||
Maju
|
2
|
||
Mundur
|
1
|
||
Kecepatan
|
Maju
|
Km/jam
|
3,24/11
|
Mundur
|
Km/jam
|
2,1
|
|
Pengolahan
|
Lebar bajak
|
mm
|
300
|
Kedalam pembajak
|
mm
|
100-200
|
|
Kapasitas normal
|
Jam/ha
|
8,5-10,5
|
|
Model
|
TF 85 LY
|
||
Mak. Hp/rpm
|
8,5/2200
|
||
Isi langkah
|
cc
|
437
|
|
Isi tangki pendingin
|
L
|
1,65
|
|
Isi solar
|
L
|
10,5
|
|
Isi oli
|
L
|
2,2
|
|
Berat mesin
|
Kg
|
95
|
|
Puli mesin
|
mm
|
110/120 optional
|
|
Perlengkapan
|
Roda sangkar
|
||
Bajak singkal
|
|||
Garu
|
|||
Delebeg
|
Tabel
2.1: Spesifikasi atau data teknis dari traktor 2 roda
2.1.2 Jenis Pekerjaan yang Bisa Dilakukan Traktor 2
Roda
Pekerjaan
yang dilakukan traktor 2 roda biasanya pada lahan yang tidak bisa dilakukan
oleh traktor 4 roda. Seperti contoh, pada lahan petak sawah yang ukuran petaknya
kecil maka akan digunakan traktor 2 roda karena lebih efektif. Traktor 2 roda
juga bisa dilakukan pada lahan yang luas dalam pengolahan pertama.
2.1.3 Komponen Utama Traktor 2 Roda
Komponen
utama traktor tangan ada tiga, yaitu:
1.
Tenaga penggerak motor
Gambar
2.3: Tenaga penggerak traktor tangan
2.
Kerangka dan transmisi
atau penerus tenaga traktor tangan
Gambar
2.4: Kerangka traktor tangan
3.
Tuas kendali
Tuas
kendali dibedakan atas:
·
Tuas perneling utama
traktor tangan
·
Tuas persneleng cepat
lambat traktor tangan
·
Tuas kopling utama
traktor tangan
Gambar
2.5: Tuas kendali traktor tangan
·
Tuas persneleng mesin
rotary traktor tangan
Gambar
2.6: Tuas persneleng mesin rotary
·
Tuas persneleng kemudi
Gambar
2.7: Tuas persneleng kemudi
·
Stang kemudi dan kemudi
pembantu
Gambar
2.8: Tuas kemudi pembantu
·
Tuas gas traktor tangan
Gambar
2.9: Tuas gas traktor tangan
·
Tombol lampu dan bel
traktor tangan
Gambar
2.10: Tuas lampu dan bel
·
Tuas penyangga depan
Gambar
2.11: Tuas penyangga depan pada traktor tangan
2.1.4 Jenis-Jenis Alat Bantu Traktor 2 Roda
Adapun
alat bantu pada traktor 2 roda yaitu:
A. Bajak
singkal adalah alat pengolah tanah pertama yang berfungsi untuk membalikkan
irisan permukaan tanah.
B. Bajak
rotari atau bajak cakar adalah alat pengolah tanah yang berfungsi memotong dan
mengaduk tanah, sehingga hasil tanah olahannya menjadi hancur atau berlumpur.
C. Garu
atau gelebeg adalah alat pengolah tanah kedua yang berfungsi untuk
menghancurkan dan meratakan tanah
D. Roda
sangkar adalah jenis roda yang terbuat dari besi pipa dan plat yang berbentuk
menyerupai sangkar. Fungsi roda sangkar adalah untuk meningkatkan daya
cengkeram permukaan roda terhadap tanah, dengan demikian terjadinya slip dapat
diatasi.
E. Roda
ban karet adalah jenis ban dari karet yang berfungsi untuk mendukung operasi
traktor di lahan kering dan mendukung transportasi di jalan
2.2
Definisi Traktor 4 Roda
Traktor
ini merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat). Pada
elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau
lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang
dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4
macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur).
Gambar
2.12: Traktor 4 roda
2.2.1
Ukuran Traktor 4 Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan
daya penggeraknya, maka traktor dapat diklasifikasikan:
A. Traktor
mikro, <17 tenaga kuda (horsepower)
B. Traktor
mini, 17-29 hp
C. Traktor
sedang, 29-60 hp
D. Traktor
besar, 60-107 hp
E. Traktor
sangat besar, >107 hp
Model
|
Traktor Mini Seri TS
|
|
Tipe
|
RE 1201
|
RE 1501
|
Sistem penyalaan
|
Manual dari elektrik
|
|
Tenaga (Kw)
|
8,82
|
11,03
|
Panjang (mm)
|
2390
|
1570
|
Lebar (mm)
|
1160
|
1160
|
Tinggi (mm)
|
1300
|
1400
|
Ban depan (mm)
|
900
|
900
|
Ban belakang (mm)
|
960
|
960
|
Daya tarik (N)
|
2940
|
3430
|
Daya angkat (mm)
|
2940
|
3430
|
Berat (kg) persneling
|
785 kecepatan (km/jam)
|
805
|
I
|
1,90
|
2,09
|
II
|
4,42
|
4,87
|
III
|
5,96
|
6,55
|
IV
|
7,04
|
7,75
|
V
|
13,89
|
15,27
|
VI
|
22,09
|
24,30
|
Mundur
|
4,57
|
5,02
|
Putar (mm)
|
2600+200
|
2800+200
|
Tabel
2.2: Spesifikasi atau data teknis dari traktor 4 roda
2.2.2 Jenis Pekerjaan
yang Bisa Dilakukan Traktor 4 Roda
Dalam pemakaian traktor 4 roda biasanya pekerjaan
yang bisa dilakukannya yaitu untuk digunakan dalam pengolahan tanah (traktor
standar), penanaman, pemupukan, pemeliharaan tanaman (traktor serba guna),
transportasi, membongkar, mengangkut muatan (traktor industri). Sebagai contoh,
sebaiknya dipergunakan traktor yang besar bila lahannya luas dengan ukuran
petak lahan yang akan diolah besar, dan waktu kerja per tahun juga besar. Namun
demikian, akan lebih efektif menggunakan traktor lebih kecil bila ukuran petak
lahannya kecil. Traktor ukuran kecil juga lebih baik dipergunakan untuk lahan
sawah yang ukuran petaknya lebih kecil. Traktor berpengerak empa-roda lebih
baik dipergunakan pada lahan-lahan dengan tingkat kemiringan tinggi, banyak
galengan/tanggul. Bila akan membajak lahan yang baru dibuka, dimana disana
masih terdapat banyak batu dan tunggul, maka traktor dengan peralatan
draft-control akan lebih baik dipergunakan.
2.2.3 Komponen Utama
Traktor 4 Roda
Traktor empat roda terdiri dari komponen utama
sebagai berikut:
A. Enjin
(engine)
Gambar
2.13: Enjin traktor
Enjin dari sebuah traktor roda empat umumnya
dilengkapi dengan:
Ø Sistem
bahan bakar.
Ø Sistem
pelumasan.
Ø Sistem
pendingin.
Ø Sistem
listrik.
B. Alat
untuk penyaluran tenaga (power transmission device)
C. Alat
untuk bergerak (running device)
Gambar
2.14: Konstruksi pedal rem traktor roda empat
D. Alat
untuk kemudi (steering device)
E. Alat
untuk bekerja (working device)
2.2.4 Jenis dan Alat
Bantu Traktor 4 Roda
Traktor roda empat merupakan mesin yang berfungsi
untuk penghela atau penarik
peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan tanah, maka harus dilengkapi dengan
perlengkapan pengolah tanah, seperti bajak
singkal, bajak pirang, garu piring, alat penyemprot hama dan penyakit tanaman, dll.
2.3 Motor Bakar
Motor bakar torak (piston) terdiri dari silinder
yang dilengkapi dengan piston. Piston bergerak secara translasi (bolakbalik)
kemudian oleh poros engkol dirubah menjadi gerakan berputar.
2.3.1 Motor 2 Tak
Adalah mesin yang memerlukan dua kali
langkah torak (satu kali ke atas/ascending stroke dan satu kali ke
bawah/discending stroke) untuk memperoleh satu kali usaha di ruang
pembakaran
2.3.2 Motor 4 Tak
Motor 4 Tak adalah motor yang memerlukan empat kali
langkah torak (dua kali ke atas dan dua kali ke bawah) untuk memperoleh satu
kali usaha di ruang pembakaran
2.3.3 Motor Diesel
Ciri-ciri motor diesel
yaitu:
·
Efisiensi
panasnya tinggi.
·
Bahan
bakarnya hemat.
·
Kecepatannya
lebih rendah dibanding motor bensin.
·
Getarannya
besar dan berisik.
·
Harganya
lebih mahal.
·
Digunakan
pada kendaraan niaga
Gambar
2.15: Langkah Kerja Motor Siesel
Langkah Hisap
Ø
Piston
bergerak dari TMA ke TMB.
Ø
Katup
hisap terbuka.
Ø
Katup
buang tertutup.
Ø
Terjadi
kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan udara murni masuk ke dalam silinder.
Langkah Kompresi
Ø
Piston
bergerak dari TMB ke TMA.
Ø
Katup
hisap tertutup.
Ø
Katup
buang tertutup.
Ø
Udara
dikompresikan sampai tekanan dan suhunya menjadi 30 kg/cm2 dan 500°C.
Langkah Usaha
Ø
Katup
hisap tertutup.
Ø
Katup
buang tertutup.
Ø
Injektor
menyemprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran yang menyebabkan piston
bergerak dari TMA ke TMB.
Langkah buang
Ø
Piston
bergerak dari TMB ke TMA.
Ø
Katup
hisap tertutup.
Ø
Katup
buang terbuka.
Ø
Piston
mendorong gas sisa pembakaran keluar
2.3.4 Motor Bensin
Motor bensin bekerja dengan torak
bolak balik (naik turun pada motor gerak). Keduanya bekerja pada prinsip 4
langkah dan prinsip ini umumnya digunakan pada teknik mobil. Untuk motor dengan
penyalaan busi disebut motor bensin dengan menggunakan bahan bakar bensin
(premium).
2.4 Oil Pelumas
Oil pelumas adalah zat cair
dimana diantara dua permukaan yang bergerak untuk mengurangi gesekan antara
mereka, meningkatkan efisiensi dan mengurangi keausan.
Ini juga mungkin memiliki fungsi melarutkan atau mengangkut partikel
asing dan mendistribusikan panas.
Fungsi dari oil
pelumas yaitu:
Ø Membentuk oil film
untuk mengurangi gesekan, aus dan panas.
Ø Mendinginkan
bagian-bagian yang dilewati.
Ø Sebagai seal antara
piston dengan dinding silinder.
Ø Mengeluarkan kotoran
dari bagian-bagian motor.
Ø Mencegah karat pada
bagian-bagian motor
2.5 Macam-Macam Pola Bajak
Beberapa pola bajak, antara lain :
1.
Pola Tengah
Pembajakan dilakukan dari tengah
membujur lahan. Pembajakan kedua pada sebelah hasil pembajakan pertama. Traktor
diputar ke kanan dan membajak rapat dengan hasil pembajakan pertama. Pembajakan
berikutnya dengan cara berputar ke kanan sampai ke tepi lahan. Pola ini cocok
untuk lahan yang memanjang dan sempit.
Gambar 2.16: Pola tengah
Gambar
2.17: Alur balik
Gambar 2.18: Alur
tepi yang tidak tertimbun.
2.
Pola Tepi.
Pembajakan dilakukan dari tepi membujur
lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah luar lahan. Pembajakan kedua pada sisi
lain pembajakan pertama. Traktor diputar ke kiri dan membajak dari tepi lahan
dengan arah sebaliknya. Pembajakan berikutnya dengan cara berputar ke kiri
sampai ke tengah lahan. Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan
sempit. Diperlukan lahan untuk berbelok (head land) pada kedua ujung lahan.
Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3 pembajakan
terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak (pada ujung lahan), diolah dengan cara
manual (dengan cangkul).
Gambar 2.19: Pola tepi
Gambar 2.20: Alur Mati
3.
Pola Keliling Tengah
Pengolahan tanah dilakukan dari titik
tengah lahan. Berputar ke kanan sejajar sisi lahan, sampai ke tepi lahan.
Lemparan pembajakan ke arah dalam lahan. Pada awal pengolahan, operator akan
kesulitan dalam membelokan traktor.
Gambar 2.21: Pola keliling tengah
Pola ini cocok untuk lahan yang
berbentuk bujur sangkar, dan lahan tidak terlalu luas. Diperlukan lahan untuk
berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak
pada 2 sampai 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak, diolah
dengan cara manual (dengan cangkul).
4.
Pola Keliling Tepi
Pengolahan tanah dilakukan dari salah
satu titik sudut lahan. Berputar ke kiri sejajar sisi lahan, sampai ke tengah lahan.
Lemparan pembajakan ke arah luar lahan. Pada akhir pengolahan,
operator
akan kesulitan dalam membelokan traktor.
Gambar 2.22: Pola keliling tepi
Pola ini cocok untuk lahan yang
berbentuk bujur sangkar, dan lahan tidak terlalu luas. Diperlukan lahan untuk
berbelok pada kedua diagonal lahan. Lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak
pada 2 atau 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak, diolah
dengan cara manual (dengan cangkul).
5.
Pola Bolak-balik Rapat
Pengolahan dilakukan dari tepi salah
satu sisi lahan dengan arah membujur. Arah lemparan hasil pembajakan ke luar.
Setelah sampai ujung lahan, pembajakan kedua dilakukan berimpit dengan
pembajakan pertama. Arah lemparan hasil pembajakan kedua dibalik, sehingga akan
mengisi alur hasil pembajakan pertama. Pembajakan dilakukan secara bolak balik
sampai sisi seberang
Gambar 2.23: Pola Bolak-balik Rapat
Pola ini juga cocok untuk lahan yang
memanjang dan sempit. Diperlukan lahan untuk berbelok (head land) pada kedua
ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3
pembajakan terakhir.
2.6 Elemen Dasar
Traktor
a. Kapasitas Lapang
Teoritis
KLT = 0,36 (V x LP)
Keterangan:
KLT :
Kapasitas Lapang Teoritis (ha/jam)
V :
Kecepatan rata-rata (m/detik)
LP :
Lebar bajakan (m)
b. Kapasitas Lapang
Efektif
Keterangan:
KLE :
Kapasitas lapang efektif (ha/jam)
L :
Luas lahan pengolahan tanah (m)
WK :
Waktu keja (jam)
c. Efisiensi Lapang
d. Bahan Bakar Terpakai
Keterangan:
BBT : Bahan bakar terpakai (lt/ha)
BB : Bahan bakar yang digunakan untuk
mengolah tanah
L : Luas tanah (ha)
e. Slip Roda Traksi
Keterangan:
SI : Slip roda traksi
Sb :
Jarak tempuh traktor saat pengolahan tanah dalam lima putaran roda traksi (m)
So :
Jarak tempuh traktor tanpa beban dalam lima putaran roda traksi (m)
2.7 Definisi Alat
Penyemprot
Sprayer (alat semprot) bertujuan untuk memecahkan
cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan
secara merata pada objek yang dilindungi. Biasanya digunakan untuk:
1. Menyemprotkan
insektisida untuk mencegah dan memberantas hama
2. Menyemprotkan
fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit
3. Menyemprotkan
herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma
4. Menyemprotkan
pupuk cairan
5. Menyemprotkan
cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu
2.7.1
Jenis-Jenis Alat Penyemprot
Ø Alat Semprot Dukung (Hand Sprayer atau Knapsack
Sprayer) Semi Otomatis.
Ø Alat Semprot Dukung Otomatis (Kompressi)
Ø
Alat Semprot Bermotor Berenaga Hidrolik Tipe Gotong (Power Sprayer)
Ø
Alat Semprot Dukung Bermotor (Mist Blower)
Ø
Alat Semprot Mikronair
Gambar
2.24: Berbagai bentuk pola penyebaran semprotan
2.7.2
Jenis-Jenis Nozel dan Kegunaannya
Adapun
jenis-jenis nozel yaitu:
Ø Nozel
Kerucut (Cone Nozzle), semprotan keluar
dengan pola kerucut, biasanya digunakan untuk aplikasi insektisida dan
fungisida. Ukuran droplet yang keluar sedang hingga halus
Ø Nozel
Kipas (Fan Nozzle), semprotan keluar dengan
pola kipas, biasanya dilakukan untuk aplikasi herbisida, kecuali nozel kipas
yang flat, baik juga digunakan untuk insektisida dan fungisida. Ukuran droplet
yang keluar agak kasar sampai sedang
Ø Nozel
Polijet (Floodjet Nozzle), semprotan keluar
seperti pola pada nozel kipas yang flat hanya cocok untuk aplikasi herbisida
pra tumbuh. Ukuran droplet agak kasar sampai kasar.
Ø Nozel
Tipe Senapan Spary Gun Nozzle), biasa digunakan
pada power sprayer untuk aplikasi insektisida dan fungisida. Ukuaran droplet
mulai dari kasar halus, tergantung pada tekanan pompa.
Ø Nozel
Cakram Putar (Spinning Disc Nozzle),
nozel ini biasa digunakan pada alat aplikasi micronair Ultra Low Volume (ULV),
menghasilkan butiran semprot yang sangat halus.
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
3.1.1 Bajak Singkal (moldboard plow)
Bajak
singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan
dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau
traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan,
pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan
untuk tahapan kegiatan pengolahan tanah pertama. Bagian dari bajak singkal yang
memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri
dari satu bottom atau lebih.
Bottom ini dibangun dari bagian-bagian
utama, yaitu singkal (moldboard), pisau
(share), penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat
pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan
rangka (frame) melalui batang penarik (beam).
Gambar 3.1: Bagian Bajak Singkal Satu Bottom
Gambar 3.2: Bajak singkal
Gambar 3.3: Traktor yang menggunakan bajak singkal
3.1.2 Bajak Rotary
Bajak
rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Bajak ini
terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros
yang berputar karena digerakan oleh suatu motor.
Ada
tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam:
v Tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary
engine)
Gambar 3.4: Bajak Rotari Tipe Vertikal
v Tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven
rotary plow)
Gambar 3.5: Bajak Rotari Tipe Tarik Berpenggerak PTO
v Bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled
garden type rotary plow)
Gambar 3.6: Bajak Rotari Tipe Kebun
.
3.1.3 Stop Watch
Stop
watch digunakan untuk mengukur berapa lama waktu yang digunakan traktor untuk
membajak lahan tersebut. Dalam praktikum Mekanisasi Pertanian kemarin stop
watch yang digunakan yaitu stop watch yang berada di handphone.
3.1.4 Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur panjang
lebar lahan yang akan dibajak oleh traktor. Meteran ini juga digunakan untuk
mengukur panjang lahan yang akan digunakan untuk satu kelompok.
Gambar 3.7: Meteran
3.1.5 Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur takaran benda cair. Benda cair yang digunakan sewaktu praktikum
yaitu solar.bensin, dan air.
Gambar 3.8: Gelas ukur
3.1.6 Cangkul
Cangkul
adalah satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian.
Cangkul digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah. Saat praktikum
kemarin cangkul digunakan untuk membuat bedengan.
Gambar 3.9: Cangkul
3.1.7 Patok
Patok merupakan sepotong kayu yang
digunakan para petani untuk batas ukuran suatu lahan. Biasanya kayu tersebut
ditancapkan di atas tanah. Patok ini berfungsi supaya petani mengetahui lahan
mana yang digunakan untuk pertaniannya.
3.2 Lahan
Adapun lahan yang digunakan untuk
praktikum mekanisasi pertanian yaitu lahan yang berada di UPT. Dimana satu
kelas diberikan lahan dan diolah dengan menggunakan traktor.
Gambar 3.10: Lahan yang akan diolah
Gambar 3.11: Bedengan per kelompok
BAB IV
PROSEDUR KERJA
4.1 Prosedur Umum
Bebarapa hal yang perlu diperhatikan
sebelum menghidupkan traktor
·
Traktor ditempatkan
pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.
·
Traktor sudah diperiksa
dan dalam kondisi baik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada saat dan setelah mematikan traktor
·
Gas tidak perlu dinaik
turunkan sebelum dimatikan
·
Dalam mematikan motor
tidak perlu tergesa-gesa
·
Tuas dalam kondisi
netral
4.1.1 Cara Menghidupkan
Traktor 2 Roda
Adapun langkah-langkah menghidupkan traktor 2 roda :
Ø Tuas
kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan
pada saat dihidupkan
Ø Semua
tuas persneleng pada posisi netral.
Ø Buka
kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
Ø Gas
dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang
cukup banyak di ruang pembakaran.
Ø Tuas
dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang
pembakaran pada saat engkol diputar
Ø Engkol
dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali,
agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor.
Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
Ø Percepat
putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan
motor.
Ø Lepaskan
tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap
diputar sampai motor hidup.
Ø Setelah
motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan
bentuk pengait engkol yang miring.
Ø Geser
posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
Ø Hidupkan
motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat
berjalan dengan baik
Ø Traktor
siap untuk dioperasikan
4.1.2 Cara Menghidupkan
Traktor 4 Roda
Langkah-langkah dalam menghidupkan traktor 4 roda:
·
Naik ke atas traktor
·
Duduklah yang baik di tempat duduk, karena seluruh anggota
badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor.
·
Semua saklar dalam posisikan “OFF”, untuk menghemat strom
accu pada saat kunci kontak pada posisi “ON”
·
Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada saat traktor
dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan.
·
Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”
·
Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator
sirkulasi oli pelumas menyala.
·
Putar kunci kontak ke kanan ke arah “PREHEAT” selama kurang
lebih 10 – 20 detik. Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai
tanda ruang pembakaran sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran,
akan mempermudah terjadinya proses pembakaran.
·
Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak
berjalan pada saat distater.
·
Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi
·
Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga
motor stater akan memutar motor penggerak.
·
Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga
kunci kontak secara otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor
stater
·
Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan
indikator sirkulasi oli pelumas mati.
·
Kecilkan posisi gas ke idle
·
Lepaskan pedal kopling pelan-pelan
4.1.3 Cara Mematikan Traktor 2 Roda
Ø Lepaskan
beban motor
Ø Kecilkan
gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 2-3 menit.
Ø Geser
tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan
bakar ke ruang pembakaran.
Ø Tutup
kran bahan bakar
4.1.4 Cara Mematikan Traktor 4 Roda
·
Lepaskan beban motor
·
Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga
putaran mesin akan pelan, selama 1 menit.
·
Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada
posisi turun.
·
Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena
tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
·
Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu
cabut
·
Pasang pengunci rem sebelum meningalkan traktor
4.1.5 Cara Mengoperasikan Traktor 2
Roda
Memulai menjalankan traktor tangan:
Ø Posisi
gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
Ø Gigi
persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Untuk menarik implemen,
jangan menggunakan gigi tinggi, agar operator tidak perlu lari
Ø Untuk
menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi hentakan ke
bawah pada saat traktor mulai jalan.
Ø Tuas
kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak
meloncat pada saat mulai jalan.
Ø Khusus
untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang kemudi
bisa diangkat lagi
Menjalankan lurus ke depan:
Ø Lakukan
langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
Ø Pada
saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada stang kemudi.
Ø Mata
memandang ke depan.
Ø Gas
diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
Ø Jangan
membelokkan stang kemudi
Ø Jangan
memindah posisi gigi persneleng dengan terburu-buru
Gambar 4.1: Menjalankan Traktor
Menghentikan traktor/parkir:
Ø Gas
dikecilkan pada posisi idle.
Ø Tuas
kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada posisi rem.
Ø Persneleng
dinetralkan.
Ø Gas
dikecilkan
Gambar 4.2
Menjalankan lurus ke belakang:
Ø Lakukan
langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
Ø Pada
saat traktor berjalan, stang kemudi kiri dilepas, sementara tangan kanan masih
memegang stang kemudi.
Ø Badan
diputar ke kiri sedikit untuk melihat ke belakang.
Ø Gas
diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
Ø Jangan
membelokkan stang kemudi.
Ø Bila
traktor dilengkapi dengan implemen, melihat ke belakangnya cukup sekali-sekali.
Sementara kedua tangan masih tetap memegang stang kemudi.
Mengganti gigi persneleng:
Ø Lakukan
langkah menghentikan traktor
Ø Posisi
kopling utama “OFF”.
Ø Pindahkan
posisi gigi persneleng.
Ø Mulai
menjalankan traktor lagi.
Catatan: Pada saat perpindahan gigi persneleng, traktor harus dalam
posisi berhenti, karena biasanya traktor tidak dilengkapi dengan sinkronmes.
Gambar 4.3
Membelokkan traktor pada jalan datar:
Ø Gas
dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
Ø Tekan
kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi kanan kalau
mau belok ke kanan.
Ø Kalau
perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.
Ø Pada
saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan trailer.
Gambar 4.4
Melintasi galengan/bedengan (dengan
implemen):
Ø Posisi
gigi persneleng rendah.
Ø Pada
saat naik traktor berjalan maju, gas besar
Ø Pada
saat turun traktor berjalan mundur, gas kecil
Ø Apabila
galengan terlalu tinggi, buatlah jembatan penghubung dengan menggunakan papan
Gambar 4.5
Melewati tanjakkan:
Ø Gigi
persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
Ø Jalankan
traktor, lalu gas diperbesar.
Ø Tidak
boleh menarik tuas kopling utama
Melewati turunan (dengan trailer):
Ø Gigi
persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.
Ø Jalankan
traktor, gas jangan terlalu besar.
Ø Tidak
boleh menarik tuas kopling utama
Membelokkan traktor pada jalan menanjak:
Ø Posisi
gas tidak perlu dikecilkan
Ø Tekan
tuas kopling kemudi sesuai keinginan, dan langsung dilepas setelah stang
berbelok
Ø Ulangi
penekanan tuas kopling apabila traktor kurang berbelok
Ø Tidak
boleh menekan kopling kemudi terlalu lama
Membelokkan traktor pada jalan menurun
Ø Gas
dikecilkan, namun jangan sampai mati
Ø Tekan
tuas kopling kemudi berlawanan dengan
keinginan , dan langsung dilepas setelah stang berbelok. Apabila akan
berbelok kanan, tekan tuas
kopling kemudi kiri, apabila
akan berbelok kiri, tekan tuas
kopling kemudi kanan.
Ø Ulangi
penekanan tuas kopling kemudi apabila traktor kurang berbelok
Ø Tidak
boleh menekan tuas kopling kemudi terlalu lama
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada saat menjalankan traktor:
Ø Pada
lahan yang menanjak/menurun, kopling kemudi tidak boleh ditekan terlalu lama.
Traktor akan cepat berbelok. Semakin tajam/terjal jalannya, semakin cepat
traktor berbelok
Ø Untuk
membelokkan traktor pada lahan yang menanjak/menurun, apabila memungkinkan
cukup dengan menekan/menggeser stang kemudi, tanpa menekan tuas kopling kemudi
Ø Apabila
parkir di tempat yang miring, sebaiknya roda diganjal.
Ø Pada
saat naik, traktor dengan implemen berjalan maju, pada saat turun, traktor
dengan implemen berjalan mundur, apabila terbalik bisa terjadi kecelakaan,
traktor akan menungging
Gambar 4.6
4.1.6 Cara Mengoperasikan Traktor 4
Roda
Memulai menjalankan traktor roda empat:
ü Lakukan
langkah menghidupkan traktor
ü Posisi
gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
ü Tuas
rem parkir dilepas
ü Pedal
kopling diinjak penuh
ü Tuas
persneleng cepat lambat dibindah ke posisi “cepat” atau “lambat”
ü Tuas
persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
ü Pedal
kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai
jalan.
Menjalankan lurus ke depan:
Ø Lakukan
langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
Ø Pada
saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi. Posisi ibu jari keluar.
Ø Mata
memandang ke depan.
Ø Gas
diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
Ø Kedua
kaki dipindah ke landasan, jangan di pedal gas, kopling atau rem.
Ø Jangan
membelokkan stang kemudi
Ø Jangan
memindah posisi gigi persneleng
Gambar 4.7
Menghentikan traktor:
·
Gas dikecilkan pada
posisi idle untuk mengurangi kecepatan
·
Injak pedal kopling
sehingga posisi transmisi terlepas
·
Injak pedal rem,
traktror akan berhenti.
·
Persneleng utama dan
persneleng cepat lambat dinetralkan.
Menjalankan lurus ke belakang.:
Lakukan
langkah “mulai menjalankan traktor roda empat”
Badan
diputar ke kiri atau ke kanan sedikit untuk melihat ke belakang.
Pada
saat traktor berjalan, kedua tangan berada pada kemudi.
Mata
memandang ke belakang.
Gas
diperbesar untuk mempercepat jalannya traktor sesuai keinginan.
Jangan
membelokkan stang kemudi
Jangan
memindah posisi gigi persneleng
Menjalankan lurus ke belakang dengan
trailer:
o Gunakan
gigi yang rendah
o Perhatikan
selalu ujung trailer
o Pada
saat trailer akan berbelok ke kiri, putar stir sedikit ke kiri, lalu kembalikan
saat trailer mulai lurus kembali.
o Pada
saat trailer akan berbelok ke kanan, putar stir sedikit ke kanan, lalu
kembalikan saat trailer mulai lurus kembali.
Gambar 4.8
Mengganti gigi persneleng:
§ Lakukan
langkah menghentikan traktor
§ Pindahkan
posisi gigi persneleng sesuai kecepatan yang diinginkan.
§ Mulai
menjalankan traktor lagi.
Catatan: Pada saat perpindahan
gigi persneleng, traktor harus dalam posisi berhenti, karena biasanya traktor
tidak dilengkapi dengan sinkronmes
Membelokkan traktor di jalan
o Gas
dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
o Biarkan
setengah badan traktor melewati belokan
o Putar
stir kemudi ke kanan atau ke kiri
o Pada
saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan.
Gambar 4.9
Membelokkan traktor dengan trailer
secara mundur (misalnya ke kanan):
·
Posisi traktor di
tengah jalan ada saat akan berbelok
·
Putar stir ke kiri
sehingga trailer akan berbelok ke kanan
·
Setelah trailer mulai
masuk ke belokan jalan, putar dengan cepat stir ke kanan
·
Pada saat traktor dan
trailer posisinya mulai satu sumbu (setelah berbalok), stir diluruskan kembali
Gambar 4.10
Membelokkan traktor ke jalan (gang) yang
sempit:
Ø Sebelum
berbelok, putar stir berlawanan arah dengan arah belok
Ø Pada
saat akan berbelok putarlah stir dengan cepat, sehingga traktor berbelok dengan
tajam
Ø Pada
saat traktor akan memasuki gang yang sempit, posisinya sudah tidak berbelok
lagi.
Gambar 4.11
Membelokkan traktor dari jalan (gang)
yang sempit:
Jalankan
traktor sampai seluruh badan traktor keluar dari gang sempit
Mulailah
berbelok
Melewati tanjakkan:
Ø Gigi
persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati tanjakkan.
Ø Jalankan
traktor, lalu gas diperbesar secara pelan-pelan, untuk mencegah roda depan
terangkat
Ø Tidak
boleh memindah gigi persneleng pada saat menanjak
Gambar 4.12
Melewati turunan:
ü Gigi
persneleng dipindah ke posisi rendah sebelum melewati turunan.
ü Jalankan
traktor, gas jangan terlalu besar.
ü Tidak
boleh memindah gigi persneleng pada saat menurun.
ü Hindari
penggunaan rem secara berlebihan, biarkan mesin mengerem sendiri
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada saat menjalankan traktor.:
Ø Pastikan
kunci rem kiri kanan terpasang, pada saat dijalankan di jalan
Gambar 4.13
Ø Apabila
parkir ditempat yang miring, sebaiknya roda diganjal.
Gambar 4.14
Ø Pada
saat menjalankan traktor, kaki tidak boleh di atas pedal rem dan pedal kopling
Ø Apabila
traktor digandeng dengan implemen, implemen dinaikkan dahulu sebelum traktor
dijalankan di jalan
Gambar 4.15
Ø Jangan
menuruni lereng dengan kopling kosong. Dapat menyebabkan kehilangan kontrol,
kecepatan yang melampaui batas, kopling rusak
Gambar 4.16
Ø Jangan
menggunakan kunci differensial pada saat traktor di jalan
Ø Jangan
menggunakan gardan depan pada saat traktor di jalan
Ø Pada
saat menjalankan traktor dengan trailer, (terutama pada saat mundur), hati-hati
jangan sampai batang trailer mengenai roda belakang raktor.
Gambar 4.17
Ø Gunakan
saklar lampu apabila mengendarai di jala raya.
Ø Hindari
menjalankan traktor di dekat jurang/ parit.
Gambar 4.18
Pemeriksaan pada saat traktor
dioperasikan:
ü Lampu
indikator pengisian accu, sirkulasi oli pelumas dan temperatur air pendingin
harus tetap mati, apabila hidup, hentikan traktor dan matikan motor
ü Bunyi
dan bau traktor yang tidak wajar. Apabila ada bunyi yang tidak wajar dan bau
barang terbakar, segera matikan traktor dan lacak sumbernya
ü Tengok
kondisi bahan bakar, jangan sampai kehabisan
ü Warna
gas buang. Bila knalpot mengeluarkan asap tebal atau kelabu, tanyakan pada
teknisi perawatan.
4.2 Proses Bajak Singkal Traktor 2
Roda
Siapkan posisi bajak singkal pada
lahan yang akan dibajak. Jalankan traktor tersebut. Pada saat bajak bergerak
maju, maka pisau (share) memotong tanah dan mengarahkan potongan/keratan
tanah (furrow slice) tersebut ke bagian singkal. Singkal akan menerima
potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan
pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang
berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik.
4.2.1 Proses Bajak Rotari Traktor 2
Roda
Pisau-pisau
dipasang pada rotor secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan
dapat memotong tanah secara bertahap. Pada waktu rotor berputar dan alat
bergerak maju pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali
pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan maju. Gerakan putaran rotor
yang memutar pisau-pisau diakibatkan daya dari motor yang diteruskan melalui
sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut. Sistem penerusan daya
untuk ukuran bajak putar kecil yang digerakkan dengan traktor tangan biasanya
menggunakan sistem hubungan roda cakra dengan rantai.
4.3 Proses Bajak Singkal Traktor 4
Roda
Proses pemakaian bajak singkal
traktor 2 roda tidak berbeda jauh dengan bajak singkal traktor 4 roda. Hanya
saja bila bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah maka akan terbentuk
alur yang disebut furrow. Bagian tanah yang diangkat dan diletakkan
kesamping, disebut keratan tanah (furrow slice). Bila pekerjaan dimulai dari
tengah areal secara bolak-balik dan arah perputaran ke kanan, maka akan
berbentuk alur balik (Back furrow). Bila pekerjaan bolak balik dimulai
dari tengah dan arah perputaran ke kiri, maka akan terbentuk alur mati (Dead
furrow). Pembalikan tanah umumnya kekanan.
Gambar 4.19: Hasil Pembajakan dengan Menggunakan Bajak
Singkal
4.4 Proses Pembuatan Bedengan
·
Siapkan terlebih dahulu alat yang akan
digunakan
·
Lahan yang akan dibuat bedengan terlebih
dahulu dibersihkan
·
Setelah bersih, lahan tersebut dicangkul
·
Setelah dicangkul, buatlah bedengan
tersebut dengan panjang 23 m, lebar 1 m, dan tinggi 30 cm.
BAB V
PEMBAHASAN
No
|
Pengamatan
|
Ulangan
|
Hand
Traktor
|
Mini
Traktor
|
||
Singkal
|
Rotary
|
Singkal
|
Rotary
|
|||
1
|
Lebar Bajakan
|
1
|
0.4 m
|
0.55 m
|
||
2
|
0.4 m
|
0.44 m
|
||||
3
|
0.42 m
|
0.58 m
|
||||
4
|
0.38 m
|
|||||
5
|
0.35 m
|
|||||
Rerata
|
0.39 m
|
0.523m
|
||||
2
|
Kecepatan
|
1
|
0.181m/s
|
0.116 m/s
|
||
2
|
0.314m/s
|
0.342 m/s
|
||||
3
|
0.3m/s
|
0.352 m/s
|
||||
4
|
0.229m/s
|
|||||
5
|
0.179m/s
|
|||||
Rerata
|
0.241m/s
|
0.27 m/s
|
||||
3
|
KLT
|
0.477m2/s
|
||||
4
|
Luas Lahan
|
100 m2
|
131.75 m2
|
|||
5
|
Waktu Kerja
|
0.288 jam
|
||||
6
|
KLE
|
0.0347
ha/jam
|
||||
7
|
Bahan Bakar Terpakai
|
30 lt/ha
|
||||
8
|
5 putaran Roda Fraksi
|
|||||
-saat pengolahan
|
4.34 m
|
|||||
-Tanpa Beban
|
7.68 m
|
|||||
9
|
SI
|
43.5 %
|
Tabel 5.1: Data
hasil pengamatan
5.1
Traktor 2 Roda
5.1.1 Kapasitas Lapangan Teoritis (KLT)
KLT = 0.36 (V x LP)
= 0.36 (0.241 m/s x 0.39 m)
= 0.477 m2/s
5.1.2 Kapasitas Lapangan Efektif (KLE)
KLE
=
=
=
347.2 m2/ jam
=
0.0347 ha/jam
5.1.3 Efisiensi Lapangan (%)
=
7,27 %
5.1.4 Bahan Bakar Terpakai (lt/ha)
=
= 30 lt/ha
5.1.5 Slip Roda Traksi (%)
=
= 0.435 x 100%
= 43.5 %
5.2 Traktor 4 Roda
5.2.1 Kapasitas
Lapangan Teoritis (KLT)
KLT = 0.36 (V x LP)
= 0.36 (0.241 m/s x 0.39 m)
= 0.477 m2/s
5.2.1. Kapasitas Lapangan
Efektif (KLE)
KLE
=
=
=
347.2 m2/ jam
=
0.0347 ha/jam
5.2.2. Efisiensi Lapangan (%)
= 7,27 %
5.2.3 Bahan Bakar
Terpakai (lt/ha)
=
=
30 lt/ha
5.2.4 Slip Roda Traksi
(%)
=
= 43.5 %
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Alat-alat dan mesin pertanian yang berada di UPT
merupakan alat-alat yang digunakan untuk praktikum Mekanisasi Pertanian. Adapun
alat-alatnya yaitu traktor 2 roda, traktor 4 roda, alat penyemprot, dll.
Traktor dua roda adalah traktor yang mempunyai poros
roda tunggal dan dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara
3-12 hp. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan motor diesel silinder
tunggal. Pada traktor dua roda digunakan alat tambahan yaitu bajak singkal dan
bajak rotari. Dimana bajak singkal dan bajak rotari digunakan untuk pengolahan
lahan pertama.
Traktor
empat roda merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat).
Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau
lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang
dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4
macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur). Pada traktor ini digunakan
alat tambahan yaitu bajak singkal.
Lahan
yang telah diolah menggunakan traktor, lalu dibuat bedengan dan ditanam dengan
tanaman cabai.
6.2 Saran
Alat-alat dan mesin yang digunakan untuk praktikum
terbatas sehingga dalam pemakaian alat-alat tersebut harus bergantian. Padahal
jumlah mahasiswa tidak sebanding dengan jumlah alat yang disediakan. Sehingga
ada mahasiswa yang tidak dapat memakai alat-alat tersebut. Sebaiknya asisten
dapat membagi dalam pemakaian alat tersebut. Atau asisten dapat memanggil
mahasiswa satu persatu dalam menggunakan alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Penuntun
praktikum Mekanisasi Pertanian, Laboratorium
Teknik Pertanian Fakultas Pertanian UNRI, 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor
diakses pada tanggal 14 April 2011 jam 14.00
http://nurshuhada2010.multiply.com/journal/item/13
diakses pada tanggal 14 April 2011 jam 14.14
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/bajak-singkal
diakses pada tanggal 14 April 2011 jam 14.57
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan
diakses pada tanggal 15 April 2011 jam 11.00
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/handsprayer-alat-penyemprot-pertanian
diakses pada tanggal 15 April 2011 jam 11.22
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/bajak-singkal
diakses pada tanggal 16 April 2011 jam 09.00
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-roda-empat
diakses pada tanggal 16 April 2011 jam 09.10
http://teknoperta.wordpress.com/2008/09/15/bajak-singkal-2/
diakses pada tanggal 16 April 2011 jam 10.00
http://teknoperta.wordpress.com/2008/10/23/praktikum-mesin-pertanian-2/
diakses pada tanggal 16 April 2011 jam 10.10
http://teknoperta.wordpress.com/2008/09/18/motor-bakar-dan-traktor-pertanian-2/
diakses pada tanggal 16 April 2011 jam 10.15
LAMPIRAN
0 komentar "Makalah Mekanisasi Pertanian dan teknik pengoperasiannya", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar
Kita adalah penjelajah,,tinggalkanlah jejak anda dimanapun anda kunjungi.
semoga bermanfaat