Gugurnya Teori Evolusi Darwin

          Teori evolusi merupakan buah filsafat materialistis yang muncul bersamaan dengan kebangkitatan filsafat-filsafat materialistis kuno dan kemudian menyebar luas di abad ke-19.
            Paham materialisme berusaha menjelaskan alam semata melalui factor-faktor meteri. Karena menolak penciptaan, pandangan ini menyatakan bahwa segala sesuatu, hidup ataupun tak hidup, muncul tidak melalui penciptaan, tetapi dari sebuah peristiwa kebetulan yang kemudian mencapai kondisi teratur. Akan tetapi, akal manusia sedemikian terstruktur sehingga mampu memahami keberadaan sebuah kehendak yang mengatur dimanapun ia menemukan keteraturan. Filsafat materialistis, yang bertentangan dengan karakteristik paling mendasar akal manusia ini, memunculkan “teori evolusi” di pertengahan abad ke-19.
            Orang yang mengemukakan teori evolusi sebagaimana yang dipertahankan dewasa ini adalah seorang naturalis amatir dari inggris bernama Charles Robert Darwin.
            Darwin tidak pernah mengeyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup. Minat trsebut mendorongnya bergabung secara sukarela dalam ekspedisi pelayaran dengan sebuah kapal bernama H.M.S. Beagle yang berangkat dari inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunia selama lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup terutama jenis-jenis burung finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira bahwa variasi pada paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat.
            Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal-usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep ”adaptasi terhadap lingkungan”. Menurut Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam. Itulahsebuah Teori Evolusi yang diajukan sehingga dapat mengubah cara berpikir ilmuwan selama 150 tahun lamanya.
            Hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apapun, tepapi kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa individi-individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik, akan menurunkan sifat-sifat mereka kepada generasi selanjutnya. Sifat-sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya (asal usul “sifat-sifat yang menguntungkan” ini belum diketahui pada waktu itu). Menurut Darwin, manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini.
            Menurut teori tersebut, perubahan evolusi ini berlangsung sedikit demi seikit dalam jangka jutaan hingga miliaran tahun.
            Kita dapat menguji keabsahan teori evolusi dengan tiga pertanyaan dasar.
1.      Bagaimana sel hidup pertama muncul ketika Planet Bumi masih Primitif?
2.      Bagaimana satu spesies dapat berubah menjadi spesies lain?
3.      Adakah bukti dalam catatan fosil bahwa makhluk hidip memang melalui prose seperti itu?

Sejumlah besar penelitian selama abad ke-20 telah dilakukan untuk menjawab ketiga pertanyaan diatas-pertanyaan yang harus dijawab oleh teori evolusi. Akan tetapi, penelitian-penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa teori evolusi tidak dapat menjelaskan tenteng kehidupan. Ini terlihat jelas dalam pembahasan yang lebih dalam dari ketiga pertanyaan diatas.
1.      Pertanyaan tentang munculnya “sel pertama” adalah persoalan sulit yang paling mematikan bagi pendukung teori evolusi. Hasil berbagai penelitian yang berkenaan dengan hal ini menunjukkan bahwa kemunculan sel pertama tidakdapat dijelaskan oleh konsep “kebetulan”. Fred Hoyle menyatakan hal itu sebagai berikut.
Peluang munculnya makhluk hidup dengan cara ini adalah sebanding dengan peluang angin tornado yang menyapu lahan penimbunan barang-barang bekas dan kemudianmerakit sebuah Boeing 747 dari bahan-bahan yang ada didalamnya.
Berikut ini adalah contoh untuk melihat kontradiksi pada kaum evolusionis. Ingatlah contoh terkenal dari William Paley dan bayangkanlah seseorang yang seumur hidupnya belum pernah melihat jam dinding. Orang itu hidup dipulau terpencil dan suatu hari menemukan sebuah jam dinding.
Bagi orang yang belum pernah melihat sebuah jam dinding dari jarak 100 meter, dia tidak bisa menentukan apa benda tersebut sebenarnya dan mungkin tidak bisa membedakannya dari fenomena alam lain yang disebabkan oleh angin,pasir, dan tanah. Namun, ketika orang tersebut semakin dekat, hanya dengan melihat, dia akan menyadari bahwa jam itu adalah hasil suatu rancangan.
Ketika lebih dekat lagi, dia tidak ragu sedikitpun. Tahap berikutnya, mungkin dia memeriksa berbagai bagian dari jam tersebut dan juga sentuhan seni yang tampak jelas padanya. Ketika dia membuka tutup mesin jam dan mencermatinya, dia akan melihat bahwa di dalam jam tersebut terdapat akumulasi pengetahuan yang lebih besar, dibandingkan dengan yang terlihat dari luar. Benda ini adalah hasil kecerdasan. Setiap langkah penelitian selanjutnya akan menjadikan analisis ini semakin pasti.
Bersambung…..


0 komentar "Gugurnya Teori Evolusi Darwin", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar

Kita adalah penjelajah,,tinggalkanlah jejak anda dimanapun anda kunjungi.
semoga bermanfaat